Sebagai seorang yang introvert, aku cukup menikmati karya-karya Haruki Murakami. Karakter utama di novelnya biasanya seorang yang sangat suka sendirian dan asik dengan pikirannya sendiri. Yang aku suka setelah membaca Norwegian Wood, Sputnik Sweetheart, After The Quake adalah Haruki Murakami seperti bisa mengartikulasikan apa yang ada di pikiranku (walau seringnya aku tidak seaneh karakter yang dia angkat, hehehe).
Dari dulu pengen banget baca buku 1Q84 namun terintimidasi dengan banyaknya jumlah halaman. Aslinya buku ini terbagi menjadi 3 jilid, namun versi Bahasa Inggrisnya dijadikan satu buku. Berhubung buku aslinya lumayan mahal, aku lebih milih baca versi e-book di Bookmate.
Preferensi ini bukanlah hal yang layak untuk jadi perdebatan tentang metode apa yang terbaik, nyaman, dan mengasikkan. Tapi menurutku lebih ke personalnya aja, karena tiap orang beda-beda. Untuk tau jawaban mana metode yang paling tepat, harus kenal dengan diri sendiri dulu dan paham apa yang dibutuhkan.
Bagi penyuka buku, untuk bisa membaca 1 buku sampai tuntas di masa ini sudah menjadi perjuangan. Distraksi di mana-mana. Nonton dan membuka media sosial langsung bisa memunculkan kepuasan dalam sekejap. Walau begitu, masih tidak bisa dipungkiri kalau dengan membaca buku kita akan dapat lebih banyak manfaat dan pengetahuan dan akhirnya membuat kita jadi menargetkan harus membaca buku dalam rentang waktu tertentu.
Di post tentang Digital vs Pen and Paper lalu, ada satu poin yang aku skip dan Alhamdulillah-nya diingetin sama Messa yaitu tentang baca buku. Aku jadi mikirin kan.. Mendingan baca buku cetak atau versi digital-nya aja??
Hohohohohoho… Urusan rekomendasi ini hal yang syulit karena tiap orang bisa beda-beda selera. Saat ini rasanya gak ada yang bisa aku rekomendasikan banget-banget, yaa, urusan entertainment sepertinya setiap orang udah paham seleranya masing-masing dan tau gimana cara mendapatkannya. Kita mah cuma sharing pengalaman kita dan siapa tau jadi inspirasi untuk orang lain.
The Subtle Art of Not Giving a F*ck, wew, judul buku yang agak ngeselin ya? Apalagi ditambah warna oranye yang nyentrik, langsung deh nempel di kepala. Katanya buku ini bagus dan sering direkomendasiin untuk baca. Masa sih sebagus itu?
Udah pada tau buku #88LOVELIFE kan yaa? Buku karya Diana Rikasari dan Dinda Puspitasari yang jadi bestseller gak cuma di Indonesia tapi juga di Malaysia! Wow! Nah, kemarin #88LOVELIFE vol. 2 launching dan aku pun safar dari Bekasi ke Jakarta biar bisa menikmati buku ini lebih dulu daripada teman-teman yang lain. 😉
Judul: Manajemen Umur (Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia)
Penulis: Muhammad bin Ibrahim an-Nu’aim.
Halaman: xviii + 232 halaman.
Penerbit: Pustaka At-Tazkia.
Berapa usia rata-rata umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam? 60 tahun. Berapa waktu produktif selama usia itu? Berapa banyak waktu yang tersia-siakan? Yakin bisa punya umur sepanjang itu? Hiks..