Preferensi ini bukanlah hal yang layak untuk jadi perdebatan tentang metode apa yang terbaik, nyaman, dan mengasikkan. Tapi menurutku lebih ke personalnya aja, karena tiap orang beda-beda. Untuk tau jawaban mana metode yang paling tepat, harus kenal dengan diri sendiri dulu dan paham apa yang dibutuhkan.
Sejak tahun 2011 aku udah tertarik sekali dengan konsep paperless. Oooh, betapa indahnya bisa ngurangin sampah kertas dan jadi hemat juga produksi kertas. Tapi di tahun itu untuk bisa paperless masih merupakan hal yang butuh usaha banget karena teknologi di masa itu belum mumpuni.
Saya lagi seneng-senengnya mainan stationery. Hhhmmm, bukan sekarang aja sih senengnya tapi dari saya SD, setiap ke toko buku gak pernah absen ke bagian stationery. Lagi pula alat tulis bagus bisa bikin semangat belajar kan? Hihihi, alibi. Continue reading LIFE: Digital vs Pen & Paper→