Aku picky banget untuk urusan makanan. Kalau makanan yang ada gak bikin selera, aku lebih milih berlapar-lapar, makanya jadi susah banget gemuk. Ada beberapa makanan yang aku jadiin pegangan kalau lagi bingung mau makan apa, salah satunya bebek bakar. Yum!
Setelah sebelumnya numpuang singgah sebentar di parkirannya, akhirnya hari ini aku bisa nyobain makan di Warunk Upnormal. Hahaha, telat banget ya hari gini baru nyicipin makanan di sini? Soalnya males banget euy melipir-melipir ke Jakarta, setelah ada di Cikarang barulah aku tergerak ke sana.
Siang-siang begini tau-tau aku terngiang-ngiang sama nasi goreng. Duh, nasi goreng ini makanan yang agak tricky, bikinnya simple, tapi untuk dapet rasa yang menurutku bener-bener enak itu sulit (lebih gampang nyari mie goreng enak). Jadi pas pengen nasi goreng, aku bisa inget pengen nasi goreng yang mana. Salah satu nasi goreng yang menuruku enak ya dari Delico ini. Slurp.
Saat di Cikarang aku cuma mengagendakan untuk kerja dan istirahat, kalau urusan di Cikarang sudah kelar rasanya ingin cepat-cepat balik ke Bekasi. Aku menjalani hidup nomaden antata Bekasi dan Cikarang sejak tahun 2013, saat itu Cikarang masih seperti kampung, hehehe. Aku sempat berniat cari tempat makan santai di Cikarang yang asik, tapi gak nemu-nemu, jadinya malas deh ke mana-mana saat di Cikarang.
Gara-gara Kokoreaan tentu saja lidahku jadi familiar dengan rasa makanan Korea. Di Cikarang sangat mudah kita menemukan restauran Korea, tapi yang yakin halal? Itu yang susah. Main amannya makan Mujigae saja.
Pohon buah tin. Dengan catatan: Semoga aku gak salah foto pohonnya. Hehe..
Tau buah Tin yang disebut di Al-Quran itu? Ternyata buahnya bisa ditanam di Indonesia dan akhirnya kemarin panen. Pas lihat bentuk buahnya aku meremehkan rasanya, ah paling rasanya aneh. Hihihi. Aku ternyata salah sangka, buah tin ini rasanya manis dan segar banget.
Hari ini Polres Metro Bekasi Kabupaten agak heboh tentang sesuatu, penyebab kehebohan hari ini karena ada kunjungan Ibu Kapolda. Hohoho, aku dapet kebagian tugas periksa gigi anak-anak dan penyuluhan gigi. Dua hal itu memang hal yang rutin dilakukan setiap tahunnya, jadi udah kebayang apa yang harus dilakukan.
Kebanyakan orang kalau lihat aku dari foto pada nebak tinggiku semampai, 160 mendekati 170 cm lah, padahal yah aslinya cuma 158 cm saja. Ditambah dengan berat badan yang minimalis, sekitar 40-an awal (lagi gak berani nimbang), komentar yang akhirnya muncul adalah “Ya ampyuuuun kecil banget”. Hiks.