Digital vs Pen and Paper pt. 2

Sejak tahun 2011 aku udah tertarik sekali dengan konsep paperless. Oooh, betapa indahnya bisa ngurangin sampah kertas dan jadi hemat juga produksi kertas. Tapi di tahun itu untuk bisa paperless masih merupakan hal yang butuh usaha banget karena teknologi di masa itu belum mumpuni.

Kalau mau memerapkan paperless di tahun 2011, harus siap-siap segala hal dicatat dengan cara diketik, bisa pakai handphone atau langsung ketik di komputer. Tulisan tangan atau dokumen yang pakai kertas harus di-scan dulu baru disimpan dalam bentuk digital. Seingatku di tahun itu udah bisa OCR (optical character recognition) tapi masih lambaaat banget dan sering gak akurat.

Di tahun 2014 aku jadi mengevaluasi lagi, paperless itu benar-benar bisa diterapkan gak sih? Karena di masa itu yang namanya nulis di gadget itu dengan cara mengetik (galaxy note udah ada, tapi image-nya lebih untuk menggambar sketsa dan nulis-nulis ringan saja), aku mikirnya paperless akan menghilangkan keuntungan-keuntungan yang didapatkan dengan cara menulis di kertas. Akhirnya tertuanglah hal itu dalam post: Digital vs Pen and Paper.

Tanpa sadar sudah tahun 2020 dan ternyata bisa lhooo paperless tanpa harus kehilangan manfaat dari menulis manual karena sekarang ada tablet dan stylus yang udah oke yang bisa ngasih sensasi seperti menulis di kertas menggunakan pulpen atau pensil. Aku sendiri pakai ipad dan apple pencil dan mayoritas kegiatan tulis menulis dikerjakan di ipad dan tulisan tanganku yang pakai alat tulis tradisional jadi jelek.

Jadi rasanya aku pengen update tentang apa yang pernah aku tulis di 2014 dulu..

Mindmap-nya sudah kubuat dari Maret 2020, malas aku update lagi..

Belajar

Sama seperti di tahun 2014, sampai sekarang pun kalau belajar aku tetep harus dengan menulis, kalau baca doang mah gak nyantol di otak. Dulu semuanya kutulis dan akhirnya aku scan, sekarang udah bisa langsung nulis di gadget.

Contoh catatan belajar TWK untuk tes SKD CPNS tahun ini.

To Do List

Yang gak berubah juga dari pemikiranku di 2014 adalah aplikasi to do list itu gak efektif, lebih efektif menuliskan apa yang akan dilakukan. Tapi aku tetep punya aplikasi task atau to do list untuk project-project yang harus rinci misalnya yang berhubungan dengan berkas dan step by step. Untuk sehari-hari pakai aplikasi planner tapi diisinya dengan cara menulis.

Sebelumnya aku pakai aplikasi Planner for Ipad, tapi semenjak di Notability ada planner, aku jadi pindah ke Notability. Sebenarnya ingin cantumin apa yang kutulis di planner, tapi malu. Haha..

Mencatat Keuangan

Sekarang aku gak mencatat pengeluaran secara rinci lagi, hanya catat hal-hal yang harus dibayar atau dibelanjakan dalam bulan itu aja dan hal-hal yang gak boleh dibeli. Alasannya supaya gak terlalu perhitungan dengan pengeluaran, karena di masa sekarang kita butuh sedikit loyal dan gak perlu takut karena Allah Maha Kaya.

Catat Presentasi

Ini sih hal terfavorit dengan adanya ipad, apple pencil, dan aplikasi Notability!! Karena sekarang kalau ada seminar, bisa langsung catat dan rekam suara. Saat kita play rekamannya, apa yang kita tulis juga akan muncul.. Kalau mood bisa ditonton video contohnya di bawah, hehe..

Buat Draft

Sama seperti belajar dan nulis to do list, udah langsung di Ipad juga..

Curhat

Hahahaha…. Sekarang ini makin anti deh curhat di buku, karena rasanya gak save. Nulis langsung di gadget lebih aman, apalagi yang kalau dibukanya harus pakai passcode. Sekarang ini aku lagi proses screening diary-diary lama untuk di-scan dan diary aslinya kuhancurkan. Haha. Bagi yang suka nulis di diary dengan dihias-hias, pasang foto atau gambar, pakai Ipad jadi praktis banget dan gak perlu repot beli stationery dan stiker.

Konklusi

Paperless sekarang ini udah bisa banget dijalanin. Di klinik juga sekarang pencatatan rekam medisnya dalam bentuk digital, gak pakai kertas lagi. Yah masih ada plus minusnya sih. Ngandelin gadget itu pasti akan butuh listrik, saat gadgetnya gak punya daya ya kita gak bisa akses catatan-catatan kita. Dan kalau di Ipad misalnya aku nulis dalam keadaan dicharge, pasti suka eror tulisannya.

Minusnya lagi juga di awal butuh keluar uang yang lumayan dulu baru setelahnya bisa berhemat. Setelah coba-coba gadget yang bisa dipakai nulis yang ada di pasaran, sampai sekarang Ipad dan Apple pencil masih kuanggap yang terbaik. Samsung Tab 7 katanya udah mulai bisa disejajarkan dengan Ipad, tapi sayangnya secara aplikasi pencatatan di Android masih kurang dan Samsung Note menurutku masih belum bikin pewe juga.

Kamu tertarik atau udah paperless juga???

Advertisement

8 thoughts on “Digital vs Pen and Paper pt. 2

  1. Halo Nita. Kalo baca buku, aku masih lebih suka pake kertas. Tulis menulis kayak nulis notes, jurnal, pun bisa dibilang masih sangat sering pake kertas. 😁😁 Aku lebih seneng kalo ada medium kertasnya yang bisa dipegang langsung. 😊 Tapi sekarang ini emang apa2 udah makin banyak paperless ya.

    1. Ah iya.. Tentang baca buku jg ya.. Aku fifty2 sih.. Nyaman dua2nya tergantung topiknya apa.. Cuma ya kalau bacanya lwt digital aku suka lupa kalau udah pernah baca..

Comments are closed.