Kamu ada gak buku yang bisa dibaca berkali-kali? Aku ada beberapa. Yang pertama tentu saja The Little Prince, Supernova, Lacak Detektif Ulung (buku cerita pertamaku setelah aku bisa memahami bacaan), dan buku ini nih..
Aku baca buku ini pertama kali pas masih kuliah S1, jadi sekitar tahun 2006-an kalau gak salah, tapi yang aku baca versi Bahasa Indonesianya. Bukunya minjem temen dan sebenarnya bukan bukunya tapi buku kakaknya, huahahahaha, kurang ajar banget memang! Udah minjem, lamaaa pula ngebalikinnya karena dibaca berulang-ulang karena aku sesuka itu. 😀
Sebagai seorang yang introvert, aku cukup menikmati karya-karya Haruki Murakami. Karakter utama di novelnya biasanya seorang yang sangat suka sendirian dan asik dengan pikirannya sendiri. Yang aku suka setelah membaca Norwegian Wood, Sputnik Sweetheart, After The Quake adalah Haruki Murakami seperti bisa mengartikulasikan apa yang ada di pikiranku (walau seringnya aku tidak seaneh karakter yang dia angkat, hehehe).
Dari dulu pengen banget baca buku 1Q84 namun terintimidasi dengan banyaknya jumlah halaman. Aslinya buku ini terbagi menjadi 3 jilid, namun versi Bahasa Inggrisnya dijadikan satu buku. Berhubung buku aslinya lumayan mahal, aku lebih milih baca versi e-book di Bookmate.
Di post tentang Digital vs Pen and Paper lalu, ada satu poin yang aku skip dan Alhamdulillah-nya diingetin sama Messa yaitu tentang baca buku. Aku jadi mikirin kan.. Mendingan baca buku cetak atau versi digital-nya aja??
Hohohohohoho… Urusan rekomendasi ini hal yang syulit karena tiap orang bisa beda-beda selera. Saat ini rasanya gak ada yang bisa aku rekomendasikan banget-banget, yaa, urusan entertainment sepertinya setiap orang udah paham seleranya masing-masing dan tau gimana cara mendapatkannya. Kita mah cuma sharing pengalaman kita dan siapa tau jadi inspirasi untuk orang lain.
The Subtle Art of Not Giving a F*ck, wew, judul buku yang agak ngeselin ya? Apalagi ditambah warna oranye yang nyentrik, langsung deh nempel di kepala. Katanya buku ini bagus dan sering direkomendasiin untuk baca. Masa sih sebagus itu?
Judul: Manajemen Umur (Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia)
Penulis: Muhammad bin Ibrahim an-Nu’aim.
Halaman: xviii + 232 halaman.
Penerbit: Pustaka At-Tazkia.
Berapa usia rata-rata umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam? 60 tahun. Berapa waktu produktif selama usia itu? Berapa banyak waktu yang tersia-siakan? Yakin bisa punya umur sepanjang itu? Hiks..
Huha.. Review buku lagi.. ^^„
Kali ini bukunya Haruki Murakami yang Sputnik Sweetheart. Sejak baca Norwegian Wood saya jatuh hati dengan tulisannya Haruki Murakami. Bahasanya sederhana, flow-nya enak, karakternya unik dan mayoritas aloner, gue banget deh.
Breakfast at Tiffany’s. Pada familar kan dengan judul ini? Judul sebuah novel klasik yang terbit pada tahun 1959 dan difilmkan 2 tahun setelahnya. Dan BOOM! Sukses besar! Film Breakfast at Tiffany’s berhasil meraih dua piala Oscar dan Audrey Hepburn yang berperan menjadi Holly Golightly dinominasikan sebagai Aktris Terbaik. Ah, tapi saya belum pernah nonton filmnya. 😦