BOOK: Sputnik Sweetheart

image

Huha.. Review buku lagi.. ^^„
Kali ini bukunya Haruki Murakami yang Sputnik Sweetheart. Sejak baca Norwegian Wood saya jatuh hati dengan tulisannya Haruki Murakami. Bahasanya sederhana, flow-nya enak, karakternya unik dan mayoritas aloner, gue banget deh.

Sinopsis:

image

Novel ini berfokus pada seseorang bernama Sumire dari sudut pandang penulis yang merupakan teman yang pernah sekelas, 2 tahun lebih tua dari Sumire, jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Sumire dan cintanya bertepuk sebelah tangan. Klasik.

Apa yang menarik dari Sumire?
• Perempuan, 22 tahun.
• Lahir di Chigasaki.
• Tidak cantik, tapi punya Ayah yang ganteng sehingga Sumire sering merasa terintimidasi. Oiya, ayahnya Sumire ini dokter gigi lho dan kegantengannya tetep terlihat walau pake masker.
• Sang ibu meninggal karena penyakit jantung bawaan pada usia 31 tahun, saat itu Sumire berusia 3 tahun.
• Punya ibu tiri yang baik tapi tidak cantik.
• Terobsesi jadi penulis.
• Sekolah di Kanagawa Perfecture dan melanjutlan kuliah dengan jurusan seni liberal, tapi tidak selesai karena lebih memilih jadi penulis.
• Penulis favoritnya adalah Jack Kerouac.
• Kecanduan merokok.
• Clumsy. Sering ketinggalan tiket kereta. Suka pakai kaos kaki gak sepasang.
• Sumire pernah pacaran dengan laki-laki, tapi belum pernah merasakan jatuh cinta.
• Hingga ia bertemu dengan Miu yang berdarah Korea tapi tidak bisa berbahasa Korea, lahir dan besar di Jepang, Kuliah akademi musik di Prancis, lancar bahasa Inggris, Prancis dan Jepang, modis, bermobil Jaguar 12 silinder berwarna navy blue. Sumire jatuh cinta pada Miu. Dan Miu ini perempuan.

Cinta itu buta dan mampu mengubah seseorang. Adanya Miu membuat Sumire tidak bisa menulis, tapi memang belum pernah ada karya Sumire yang berhasil kelar. Beberapa karya Sumire punya awal, beberapa punya akhir, tapi tidak ada yang punya keduanya. Bukan karena writer’s block, tapi karena Sumire menulis terlalu banyak, dia tidak bisa memutuskan mana yang penting dan tidak. Sumire akhirnya bekerja pada Miu, menemani Miu berkeliling ke banyak negara. Dia berusaha memendam rasa, tapi akhirnya rasa itu luber, tak tertahankan.

Saya cerita terlalu banyak ya? Tapi tenang, gak nge-spoiler kok. Novel ini menurut saya sangat layak untuk dibaca. Menyelami kehidupan Sumire yang aneh dan interaksi sosialnya yang aneh bagi saya merupakan pengalaman yang terlalu menarik untuk dilewatkan. Kekuatan novel ini ada pada bahasa yang sederhanya tapi cantik, baca saja cuplikan di bawah ini:

“I must be in love with this woman, Sumire realized with a start. No mistake about it. Ice is cold; roses are red; I’m in love. And this love is about to carry me off somewhere. The current’s too overpowering. I don’t have any choice. It may be very well be a special place, some place I’ve ever seen before. Danger may be lurking there, something that may end up wounding me deeply, fatally. I might end up losing everything. But there’s no turning back. I can only go with the flow. Event if it means I’ll be burned up, gone forever” (hlm.25)

Bagus kaaan.. 🙂
Oiya, novel ini termasuk 1001 buku wajib baca yang lagi-lagi tidak mengecewakan.. ^^„

Sputnik.
• Nama satelit milik Uni Soviet. Sputnik I diluncurkan pada 4 Oktober 1957, dan Sputnik II pada 3 Nopember di tahun yang sama.
Sputnik dalam bahasa Rusia berarti travelling companion.
Sputnik sweetheart merupakan nama panggilan Miu.

Sputnik Sweetheart (1999)
Penulis: Haruki Murakami
Penerjemah ke Bahasa Inggris: Philip Gabriel.
210 hlm.
Novel hasil pinjeman dari Perpus Diknas.

Advertisement

9 thoughts on “BOOK: Sputnik Sweetheart

  1. Hai haii Calon Dentist..

    Resensi yang mantap nih!

    Nah, berhubung buku Haram Keliling Dunia sudah terbit, aku mau dong dibuatin review 🙂
    Gimme ur address, will send one to u 😉

    Oke?

    Thank you.

    Salam haram,
    @enefwe

  2. Oh di perpus juga ada novel ya.
    Nyoba ah ke perpusda saya yg kemarin baru dinobatkan jadi perpus terbaik di Indonesia.

      1. Mesti mencoba lagi ini membaca Murakami. Mungkin dimulai dari Si Sputnik ini dan membiarkan Norwegian Wood agak lebih lama lagi tersimpan rapi di dalam kontainer.

Comments are closed.