BOOK: Manajemen Umur

Judul: Manajemen Umur (Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia)
Penulis: Muhammad bin Ibrahim an-Nu’aim.
Halaman: xviii + 232 halaman.
Penerbit: Pustaka At-Tazkia.

Berapa usia rata-rata umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam? 60 tahun. Berapa waktu produktif selama usia itu? Berapa banyak waktu yang tersia-siakan? Yakin bisa punya umur sepanjang itu? Hiks..

Di banding umat-umat terdahulu, usia umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang tersingkat. Tapi karunia Allah begitu besar. Usianya singkat namun syariatnya memiliki ganjaran yang besar. Tapi tidak semua manusia beruntung dan cerdas sehingga dapat memanfaatkan waktunya dengan baik.

Saya memiliki ‘struggle‘ dengan yang namanya manajemen waktu, sehingga pas saya menemukan buku ini, tanpa pikir panjang langsung saya beli.

Fokus dari buku ini:
🌸Urgensi & pengertian umur panjang
🌸Amalan yang dapat memperpanjang umur
🌸Kiat menjaga umur agar senantiasa produktif.

Di awal buku ini, kita diingatkan kembali tentang tujuan hidup seorang Muslim yaitu mengumpulkan sebanyak mungkin kebaikan dan keuntungan sebelum deadline aka kematian dengan cara beribadah kepada Allah dan menjauhkan diri dari bisikan nafsu dan setan.

Manusia yang paling baik: Panjang umur + baik amalnya.
Manusia yang paling buruk: panjang umur + buruk amalnya.

Cara manajemen umur yang diterangkan dalam buku ini ada 3 bagian besar:

1. Dengan menambah umur secara langsung melalui silaturahim, akhlak yang mulia, memuliakan tetangga.
2. Menambah umur dengan tidak langsung dengan cara melakukan amalan yang berpahala ganda, melakukan amalan yang pahalanya selalu berbuah walau pun setelah meninggal, dan memanfaatkan waktu secara efisien.
3. Menjauhi amalan yang bisa membuat waktu dan kebaikan yang telah kita lakukan menjadi sia-sia seperti melakukan dosa-dosa yang menghapus kebaikan, bangga dan tertipu oleh banyaknya amal, merugikan orang lain dan melakukan dosa yang tak berhenti berbuah.

Ternyata selain pahala yang tak berhenti berbuah setelah kematian, ada juga dosa  yang tak berhenti berbuah setelah kematian. Serem banget!

“Tidaklah satu jiwa dibunuh dengan zhalim melainkan anak Nabi Adam yang pertama menanggung dosa darahnya. Karena, dialah orang pertama yang melakukan pembunuhan.” (HR. Bukhari).

Saya bersyukur sekali telah tuntas membaca dan memiliki buku ini. Sangat saya rekomendasikan untuk dibaca oleh teman semua. Saya sering baca buku yang saya rasa kurang sistematis, sehingga bikin bingung saat merangkumnya, hal itu tidak terjadi saat membaca buku ini. Buku ini disusun secara sistematis, dengan bahasa yang jelas dan poin-poin yang disampaikan menurut saya sesuai dengan topik yang diangkat.

Semoga review-nya bermanfaat bagi saya dan teman semua. 🙂