BLOG: Tampilan Blog 2018 dan Cuap-Cuap

Blog ini udah mau 7 tahun lho sekarang, udah mengalami berbagai perubahan bentuk dan konsep. Awalnya blog ini cuma sebagai katarsis untuk mengeluarkan uneg-uneg yang ada di kepala, lalu sampai pada suatu titik ingin blog ini bermanfaat dan banyak dibaca, dua hal yang sepertinya bertentangan. Aku mencoba mengakomodir keduanya dengan memisahkan post-post receh di blog lain dengan post yang (aku anggap) berkualitas, tapi malah bikin malas ngeblog secara keseluruhan. Hahahaha.

Aku gak begitu suka media sosial, oleh karena itu cuma sesekali update di Instagram. Instagram pun aku gunakan benar-benar sebagai media sosial, sebagai media untuk bersosialisasi dengan teman-teman, sarana komunikasi lah. Suatu tempat yang paling aku suka dan nyaman untuk update apa yang ada di pikiran adalah blog.

What should I do? What should I do?

Ah, di wordpress ini selain bisa buat post juga bisa buat project, jadi bisa buat post-post receh di sana dan itu gak akan ganggu tampilan blog utamanya. Pada akhirnya gak bekerja juga karena repot, aplikasi WordPress belum memfasilitasi hal itu.

Karena stuck dan aku sempat berada di labirin, blog ini jadi tak tersentuh, jika buat post pun gak ada ‘nyawanya’ yang akhirnya berpengaruh kepada statistik blog. Haha, yang tadinya perhari bisa sampai 2500 views, sekarang gak sampai 1000, lalu jika ada post baru yang view pun gak begitu banyak. Kupikir… Aku jadi bisa kembali leluasa post receh di blog ini!

Aku pun kangen ada post yang simple-simple, apa adanya aja, tentang keseharian dan ringan-ringan seperti blog-blog jaman dulu saat aku mulai ngeblog dulu. Tentang ini sudah tertuang di post Effortless Blog Post. Blog simple keseharian yang masih rajin update dan seru untuk dilihat contohnya adalah blognya Diana Rikasari. Keren konsistesinya!

Kuantitas atau Kualitas Post?

Pas tahun 2015 aku banyak mikirin ini: Utamain kuantitas atau kualitas? Tetap post a day atau post sesekali? Ada plus dan minusnya. Hahaha.. Sekarang boro-boro kepikiran ini, kembali asik nulis di blog aja udah cukup senang.

Nah, tentang pengen nge-post receh tanpa rasa bersalah dan tetep pengen punya post yang bisa dibaca banyak orang, bermanfaat untuk orang lain, dan gak ganggu tampilan blog, akhirnya ada solusinya! Yaitu dengan utak-atik  tampilan blognya.

Tahun 2016 aku beli themes Zuki. Aku suka Zuki karena bersih dan bisa banyak diutak-atik. Sayangnya selama ini aku terpaku dengan tampilan yang ada di demo aja (dan memang tampilan itu yang bikin aku tertarik beli), cuma yaaa yang ada di demo kan emang foto-fotonya udah satu tema dan pada bagus, mau diaplikasiin ke blog ini juga kayaknya tetep gak oke. Bulan Januari ini setelah banyak kali bongkar pasang, akhirnyaaaaa dapet yang aku anggap oke! Hore!!

Hasilnya seperti ini untuk halaman depannya:

IMG-20180118-WA0001~02.jpg

Ada 4 post utama yang dipajang paling atas. Post yang muncul di sini hanya post-post  terbaru yang aku pengen pengunjung lihat dan baca.

IMG-20180118-WA0002~01.jpg

Di bawahnya baru deh ada kategori “Letupan Kecil” tempat post receh sehari-hari layaknya status. Lalu dibawahnya lagi ada post tentang beauty, karena bagiku post beauty itu menarik, haha. Di side bar ada quotes geje plus banner post a day 2018 (yes! berusaha post a day lagi!) dan komunitas yang aku ikuti (semoga setelah aktif blog, lanjut aktif di komunitas lagi).

IMG-20180118-WA0004~01.jpg

Yang terakhir ada kategori post untuk gigi-gigian!! Walau kebanyakan tulisan lawas yaaa. Berharapnya setelah dipajang jadi termotivasi untuk buat post lagi tentang gigi. Hhhhm, udah beberapa kupikirin kontennya, tapi ya untuk urusan gigi gak bisa asal jeplak.

Pengennya masih ada beberapa kategori post lagi yang aku angkat di halaman depan, seperti review buku, film, event, dan thibbun nabawi, tapi kategori post yang lain belum ada update-an. Yang penting blognya hidup lagi dulu aja lah yaaa..

Ah iya, aku sempet mikir pas jaman kuliah aku suka nulis untuk tabloid kampus. Hal yang menyenangkan memikirkan konten apa yang akan dibuat, penulisan, editing, pencetakan hingga disebarkan atau dijual. Nulis blog itu memberikan sensasi serunya mengolah ide dan menuliskannya juga, bedanya nulis di blog itu lebih asik karena bahasnya lebih santai dan leluasa.

Lalu tentang blog yang sekarang jadi lebih sepi karena adanya Youtube dan Instagram. Hhhhm, saat ini memang begitu tapi pasti bakal hidup lagi blognya. Nonton video itu jarang yang bisa ngasih informasi rinci dan butuh lebih banyak waktu daripada membaca dan sebagus apa pun tulisan di Instagram, ribet nyarinya kalau pengen baca ulang.

Ya demikian cuap-cuap tentang blog hari ini yang bikin aku mikir, ini masuk kategori apa ya di homepage? Hehehe..

Selamat hari Jumat teman-teman!

Lucy dan John

A Cup of Jo adalah salah satu blog yang sudah ku-subscribe sejak lama, topik yang paling kusuka adalah My Beauty Uniform, cerita tentang keluarganya juga menarik. Joanna sang pemilik blog punya kembaran namanya Lucy yang ditinggal oleh suaminya sejak 2 tahun yang lalu karena kanker paru-paru. Hari ini aku baca blog post di A Cup of Jo yang tayang sejak tanggal 3 Januari 2018 tentang Lucy yang kembali bisa merasakan percik-percik lagi. Yang menarik dari kisah Lucy dan John adalah tentang awal mereka berinteraksi hingga akhirnya bertemu.

Aku malas menceritakan secara rincinya, baca aja di post An Update of My Twin Sister dan Two dying memoirists wrote bestsellers about their final days. Then their spouses fell in love. (judul post Washington Post ini sudah cukup eksplisit ya?)

bw-krug-breath_093

Ah, love is in the air..

 

BLOG: Effortless Blog Post? 

Sebelum menyentuh blog ini lagi, aku blogwalking dan lihat-lihat blog baru. Biasanya ya lama gak buka blog bakal kelihatan ada trend-nya, tapi kali ini nggak ada yang signifikan. Good point-nya kualitas blog post di jaman sekarang jadi manteb-manteb. Fotonya tajam, cerah, latar belakang mayoritas putih, dan minimalis. Pemilihan judul blog post juga pada gak asal-asalan, lebih SEO friendly, tsaaah. 

Continue reading BLOG: Effortless Blog Post? 

Justify

Kalau posting blog via web dan pengen justify paragraf caranya sangat mudah, cukup block tulisannya dan klik ikon ‘justify’. Sayangnya kenapa opsi ini gak ada di aplikasi WordPress. Sayangnya kenapa belum ada Markdown untuk justify ini. Dan sayangnya lagi Markdown dan kode html gak bisa dikombinasikan, jadi memang harus memilih. Hiks.

BLOGZONE: Ciri-ciri Blog Eksis

Sebelumnya kita udah bahas ‘Ngeblog tentang apa?‘, naah di akhir post kan aku sebutkan mau pakai niche atau tanpa niche tetap aja kalau pengen blognya eksis ya harus kerja keras. Definisi eksis yang kupakai bukan eksis karena banyak-banyakan komentar, follower, like, dan sebagainya, tapi lebih ke blog yang bisa survive dan tetap punya pembaca setia (bahkan makin berkembang!). Di post ini aku merangkum poin-poin yang dimiliki oleh blog yang aku anggap eksis dan menurutku gak ada yang bisa dianggap pekerjaan ringan. 😀

Continue reading BLOGZONE: Ciri-ciri Blog Eksis

EVENT: Ikutan BBMeetUp Yuk..

2 minggu lalu badanku ngedrop, mulai gak enak dari hari Selasa dan besoknya demam. Pas sakit aku jadi gak pernah mikirin muka, cuci muka aja dan gak oles-oles sesuatu lagi, hasilnya kulit kering, kusam, dan pucat. Setelah badannya enakan aku terkena serangan susah tidur (karena sebelumnya kebanyakan tidur), jadinya nambah lagi masalah mukaku yaitu tambah kantung mata Pak Jokowi (dulunya Pak SBY, tapi sekarang Pak SBY kan udah seger, hehehehe).

Continue reading EVENT: Ikutan BBMeetUp Yuk..