Makan bakso itu enak banget, apalagi kalau banyak tetelan atau lemaknya, wuih makin sedap dan tambah rasa bersalahnya, hehehe. Kalau beli bakso biasanya aku minta ‘bonusan’ tetelan, tapi kalau makan di sini gak usah minta udah langsung dikasih yang berlimpah!
Saboten Shokudo ini merupakan restoran favoritnya Pak Suami banget, selama di Malang udah beberapa kali ngajakin makannya di sini mulu. Makanan di sini tipe yang masak dan bakar-bakar sendiri.
Untuk urusan sate kambing (dan banyak makanan lainnya) aku dan suami punya preferensi yang berbeda. Aku suka sate yang berlemak sedangkan suami maunya yang daging semua. Aku suka sate yang ada sambal kecapnya, si suami maunya yang tipe tak berbumbu (bahkan bisa cuma daging digaremin aja).
Alhamdulillah akhirnya kami bisa sepakat seiya serasa saat makan di Sate Kambing Muda Ghonam Asli Tegal. 🙂
Gara-gara PPKM, kami sekeluarga jadi gak pernah kemana-mana kecuali Pak Suami yang harus tetap bekerja. Aku yang sejatinya lebih suka di rumah akhirnya merasa jenuh juga. Pak Suami masih bisa ketemu teman-temannya, si Anak masih sekolah online, aku gini-gini aja sampai gak berasa lagi perbedaan hari-hari. Biasanya untuk melepas jenuh, Pak Suami ngajakin kami jalan-jalan tapi di jalan aja alias di dalam mobil aja, nah pas PPKM itu mau jalan-jalan di dalam mobil pun sulit karena jalanan ditutup di berbagai titik. Akhirnya ya muter-muternya cuma bisa di lingkungan rumah saja.
Di Hari Raya Idul Adha lalu, aku jadi punya stok tulang kambing yang lumayan besar. Sayang banget kalau gak dimanfaatkan, lalu aku teringat kalau pengen bikin bone broth atau kaldu tulang.
Selama ini mau buat selalu nunda-nunda karena kalau pakai tulang ayam karena selama di Malang aku belum pernah beli ayam kampung sama sekali. Mau pakai ayam negeri takutnya malah bikin konsentrat hormon-hormon yang disuntikkan ke ayam alih-alih untuk mendapatkan manfaatnya.
Awalnya agak ragu karena pakainya tulang kambing (takut bau kambingnya kuat banget), yaa tapi mendingan diolah daripada dibuang begitu aja ya kan?
Saking kudetnya dengan apa aja yang terjadi di Jakarta, aku jadi baru tau kalau ada KFC Naughty by Nature yang kebetulan lokasinya ada di depan Ashta District 8. Karena udah muter-muter Ashta tapi gak nemu tempat makan yang bikin selera, akhirnya milih nyebrang aja ke KFC ini. Karena laper berat pengennya bisa langsung makan, huhuhu, ternyata harus masuk waiting list dulu. 😦
Dari judulnya sudah langsung ketauan ya.. Aku itu sekalinya ngantuk bisa langsung ngantuuuk banget dan munculnya pun tiba-tiba. Yang repot kalau rasa kantuk ini muncul pas mau nyetir atau praktek. Aku butuh kopiiiii…
Kopi yang paling mudah diakses adalah yang dijual di minimarket kan?? Emang sih rasanya gak ada yang nendang, tapi cukup lah buat bikin wake-up sementara. Kopi-kopi kemasan yang kusebut di bawah ini adalah yang biasanya kupilih kalau harus milih kopi yang ada di minimarket.
Kebanyakan orang kalau lihat aku dari foto pada nebak tinggiku semampai, 160 mendekati 170 cm lah, padahal yah aslinya cuma 158 cm saja. Ditambah dengan berat badan yang minimalis, sekitar 40-an awal (lagi gak berani nimbang), komentar yang akhirnya muncul adalah “Ya ampyuuuun kecil banget”. Hiks.
Aku jadi tau Omurice gara-gara nonton dramanya Yuchun (ini bukan ya namanya? Pokoknya salah satu Personel yang JYJ). Menu di Sunny Side Up ya isinya berbagai macam Omurice. Aku coba iniiii (yang kupilih setelah pemikiran panjang, hehe)..