Juni 2012.
Merupakan saat-saat saya udah hampir putus asa mengerjakan requirement klinik. Karena saat itu pasien anak saya udah gak nurut lagi, padahal sudah banyak yang saya kerjakan di mulutnya, dan pasien itu adalah pasien ke-10 saya. Saya udah males banget cari pasien pengganti. Selain pasien anak, kendala juga ada di kasus gigi tiruan penuh.
LIFE: Dari SKG Menjadi DRG
Cukup 3,5 tahun untuk menambah 3 huruf di belakang nama saya. Tapi butuh 4,5 tahun untuk memindahkan 3 huruf di belakang tersebut menjadi di depan. Setelah itu terjadi, saya jadi jet lag, seperti habis melakukan perjalanan jauh. Bukan jam biologis saya yang butuh adaptasi melainkan gaya hidup.
Gado-Gado di Luar Kampus
Selain di kampus, FKG UI juga sering mengadakan kegiatan di luar kampus. Setahun sekali ada baksos di pulau Jawa (Jambaksos), dua tahun sekali ada baksos yang di luar pulau Jawa (Kersos), ada juga kegiatan yang berhubungan dengan kemahasiswaan seperti PSAU, Mabim, dan sebagainya.
Berikut ini, saya mau share foto-foto yang tercecer & tidak masuk ke post-post yang pernah saya publish tentang acara di luar Kampus..
Seperti liburan yah?? Ya iyalah, pas kerja mana inget untuk foto-foto… ~(*+﹏+*)~
Related Post: Kersos 2010: Maluku Utara
EVENT: TDM 2008

Di tahun 2008 BEM FKG UI pernah ngadain pelatihan darurat medis. Biar eksis, saya ikut dooong. Pelatihnya dateng dari PMI pusat selama 4 kali pertemuan. Pelajaran dasarnya sih mirip-mirip pas IKD dulu (Ilmu Kedokteran Dasar, semester 1) tapi dengan bahasa awam (jadi seperti pas belajar biologi pas SMA). Selain teori, yang dipelajari ada cara make perban, resusitasi jantung paru, simulasi bencana, dan sebagainya.
Setelah 4 kali pertemuan, peserta di evaluasi dan hasilnya adalah… gak ada anak yang ikut pelatihan yang dinyatakan qualified dari PMI.. Huaaa, memalukan!!!
Gathering SMFKGUI 06-07 di Pondok Laras
Flashback lagiiii…
Masih berhubungan dengan dunia kemahasiswaan. Setelah ikut acara Jejak Satria 2006, saya jadi gena ikut acara-acara di FKG. Awalnya saya ikut magang dulu di BPI (Badan Pengkajian Islam), DJ (Dental Jurnalistik), dan Senat. Setelah ikut magang, saya lalu masuk ke tiga organisasi tersebut.
Kepengurusan senat awalnya berlangsung dari pertengahan tahun hingga pertengahan tahun berikutnya (seperti kalender akademik lah..). Tapi setelah kepengurusan kak Fajar (FKG UI 2003), pergantian kepengurusan diubah jadi awal tahun. Karena itu, kak Fajar menjabat jadi ketua senat gak cuma 1 tahun, tapi 1,5 tahun.
Setelah 1 tahun kepengurusan, SMFKGUI ngadain Gathering pada tanggal 13 Mei 2007. Pagi-pagi para anggota senat berkumpul di Danau UI Depok (yang butek) untuk main perahu naga. Seru lho plus geli kalo kecipratan air danaunya. Iyyyuh..
Selesai main di danau *dan lupa saya termasuk kelompok yang menang atau kalah*, kami pun menjajah asrama UI untuk mandi & ganti baju dengan kaos warna biru sesuai dress code (saya pake kaos polisi, hehehe), setelah itu rencananya akan ngumpul di tempat gathering untuk makan siang. Saya dan beberapa teman gak langsung ke tempat gathering, tapi mampir dulu ke FIB karena disana ada Festival Jepang dan saat itu juga kali pertama saya makan takoyaki yang menurut saya rasanya aneh banget.
Setelah dari FIB, baru deh capcus ke tempat gathering. Gatheringnya diadain di Pondok Laras tepatnya di Jl.Akses UI No 2 Kelapa Dua – Cimanggis Depok 16951 (wuih, niat bener sampe googling). Tapii, jangan tanya gimana makanannya karena gak inget & waktu itu makanannya udah sisa dikit karena telat…
Kersos 2008: Kalimantan Selatan
Kerja Sosial (Kersos) adalah acara BEM FKG UI yang rutin dilakukan setiap 2 tahun sekali dan dilakukan di luar pulau jawa. Kegiatan yang dilakukan pada saat kersos diantaranya pengobatan gigi, sirkumsisi, penyuluhan gigi, serta operasi bibir sumbing. Kersos ini merupakan proyek 2 angkatan. Pada tahun 2008 giliran angkatan saya (2005) dan angkatan 2004 yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini.
Daerah yang di pilih adalah Kalimantan Selatan dengan titik kegiatan pada Tanah Laut, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Utara dan Tapin.
Saya termasuk dalam kelompok yang berangkat paling akhir, jadinya gak ikut acara sebelumnya (pembukaan) secara full (cuma dapet makan-makan, tp udah sisa, hiks).. Tapi, Alhamdulillah masih belum ketinggalan untuk ke Jembatan Barito!!
♥ FKG UI 2005 di Jembatan Barito ♥
♥ TANAH BUMBU ♥
Dari 4 daerah yang menjadi lokasi kegiatan Kersos 2008, saya kebagian di Tanah Bumbu, daerah yang paliing jauh daripada daerah kersos lainnya karena membutuhkan waktu perjalanan ±9jam (udah kayak mudik aja).. Walau paling jauh, tapi view dan kenyamanan tempat tinggalnya setimpal lah, hehe…
Kalau di daerah lain kan pada tinggal di rumah penduduk atau semacam mess.. Kalau di Tanah Bumbu kami tinggal di HOTEL Al-Muhibbin!!! Yeay!! Serunya lagi, saya dapet kamar yang view-nya ke pantai.. 😀
Ini kamar hotelnyaa…
Restoran Al-Muhibbin^^
View pantai dari hotel… Halaaah…
♥ FOTO-FOTO KEGIATAN ♥
Di Kersos 2008, pada hari pertama saya ‘kerja’ di bagian sirkumsisi dan di hari kedua melakukan penyuluhan gigi di SD.. Jadi kurang begitu tau keadaan di Pengobatan Gigi.. Untungnya di hari ke-2 saya dapat kesempatan MB dan mencabut gigi yang pertama kalinya.. Alhamdulillah 🙂
Pengobatan gigi di lakukan di gedung serba guna
Foto bersama paska pengobatan gigi
Puskesmas: tempat dilakukannya sirkumsisi
Suasanya penyuluhan gigi ^^
♥ CITY TOUR ♥
Khusus daerah Tanah Bumbu, acara pengobatan hanya dilakukan selama 2 hari karena lokasinya paling jauh.. Di hari ke-dua, setelah pengobatan selesai, kami langsung siap-siap kembali ke Banjar Baru naik bis seadanya.. Rombongan Tanah Bumbu sampai ke Banjar Baru sekitar jam 3 pagi!! Huaa, belum sempat istirahat padahal jam 4 udah harus siap berangkat untuk City Tour..
City Tour dilakukan pada tanggal 16 Juli 2008.. Rutenya: Pasar terapung ⇨ liat pulau kembang (tempat banyak monyet-monyet) ⇨ Makan soto banjar ⇨ belanja oleh-oleh di Martapura :))
Fajar ^^
Beautiful 🙂
Pulau Kembang
Banyak monyeeet!!!!
Pasir di tengah sungai
Jarang-jarang kan liat pom bensin di tengah sungai 😉
Paling ‘seru’ kalau liat ada yang lagi mandi (pervert mode: on).. Sabunan → jebyur ke sungai deh
Sebenarnya abis mengapung di sungai, kami makan soto banjar plus belanja batu-batuan & perhiasan di Martapura, sayangnya waktu itu saya belom punya kamera.. Jadinya foto-foto kebanyakan pake dari koleksinya Santi atau dari hp sony erricson k510i saya yang sekarang entah ada dimana..
♥ PENUTUPAN ♥
Saya tidak ada di foto… Daripada gabung joget joget pas acara, lebih baik tidur kan 😉
Kisah lainnya tentang Kersos 2008:
– Catatan Perjalanan Kersos 2008 by Irul
– Jeritan hati serambi madinah by Fio
DRGNITA: Perjuangan Full Veneer Crown
Full Veneer Crown merupakan salah satu requirement Pendidikan Profesi Dokter Gigi FKG UI yang lumayan susah untuk nyari pasiennya dan susah pula untuk lolos indikasi dari dosen.
Disaat stuck nyari pasien, Alhamdulillah ada drg Dn (PPDGS Prosto) yang menawarkan pasiennya untuk jadi pasien FVC karena gigi 12 dan 22-nya peg shaped. Setelah dapet model dr drg Dn saya lalu indikasi ke drg CMS (Supevisor FVC saya) dan ditolak!! Lalu Bayu mengindikasikan gigi 12 pasien tersebut ke drg LK dan diterima. Untuk gigi 22-nya Irfan mengindikasikan gigi tersebut ke drg SV, tapi waktu itu blom di pastikan diterima atau ditolak karena gigi 22 bentuknya paling ajaib..
Di masa-masa Bayu diskusi FVC sama drg LK, Uppa liat model gigi pasien dan melihat ada diastema di antara gigi 11 dan 12, lalu maksa Bayu untuk nanya ke drg LK tentang boleh tidaknya 2 gigi tersebut di full veneer juga untuk nutupin diastema, memperbaiki inklinasi gigi, dan ngasih ruangan untuk crown gigi 12 dan 22 yang peg shaped. Kata drg LK boleh, tapi harus ditanya ke drg FG. Karena boleh sama drg LK, saya lalu diajak gabung ke kelompok FVC tersebut dan dapet kebagian mengerjakan gigi 11-nya. Pas drg CMS ada di klinik Integrasi, saya indikasi gigi 11 tersebut dan diterima!! 🙂
Oiya, di atas kan disebutkan kalo Irfan masih belom lolos indikasi dan boleh atau tidaknya 4 gigi tersebut untuk di full veneered harus ditanyakan ke drg FG, sooo mulailah perjuangan sebenarnya.
Perjuangan Indikasi
Ke drg FG kata beliau boleh, tapi di sebelahnya ada drg RO, jadi minta pertimbangannya drg RO. Untuk lolos dr drg RO kami disuruh wax up untuk menunjukkan bisakah kami menutup diastema tanpa membuat giginya terlalu besar dan memperbaiki inklinasi. Setelah nunjukkin hasil wax up akhirnya kami lolos indikasi pasien oleh drg RO. Alhamdulillah…
Untuk meloloskan gigi Irfan drg indikasi perlu perjuangan lagi, kami ber-empat disuruh preparasi untuk menunjukkan banyaknya gigi yang diambil di bagian mesial dan distal. Setelah preparasi-nya di ACC, kami diminta untuk wax-up giginya lagi! -__-
Setelah hasil wax-up-nya di-ACC, masuklah kami ke perjuangan berikutnya… yaituuu…
Perjuangan Diskusi!!!
Walau Bayu udah tuntas diskusi sama drg LK, Bayu harus tetap ikut diskusi sama saya, Irfan, dan Uppa. Dodolnya….
1. Yang liat pasiennya langsung baru Bayu dan Irfan, tapi yang PL Bayu, jadi kalau drg SV nanya tentang pasiennya kami bertiga langsung nengok ke Bayu!!
2. PL prosto-nya ngikutin hasil PL prosto drg Dn
3. Kami diskusi tanpa foto dental karena foto dentalnya hilang!!!
Aib bener ya?? tapi drg SV udah tau tiga fakta tersebut, hehehe…
Karena kedodolan di atas, kami disuruh PL ulang pasiennya, nyetak gigi pasiennya tanpa menggunakan GTS (Aib tambahan,cetakan yang kami pegang adalah hasil repro modelnya drg Dn, gak kebayang deh betapa banyak distosinya), dan foto dental tentunya.
Di suatu hari yang cerah, pasiennya dateng sendirian ke klinik RSGM-P FKG UI, tak dinyana musibah menimpa… Pasiennya jatuh di depan Pavsus T.T… Akhirnya di hari itu, pasien hanya bisa di PL ulang..
Pasiennya sakit…. Harus bed rest…. Kami menunggu…
Sembari menunggu… Bayu, Irfan, dan saya mengerjakan pasiennya masing-masing… Sementara Uppa, masih gencar indikasi pasien FVC dan berkali-kali mengalami penolakan (kembali)..
Pasien pun agak enakkan, lalu bisa kembali ke klinik di anterin Om Jon (pertemuan pertama kami dengan Om Jon), Alhamdulillah bisa cetak gigi, tapi karena ibunya masih gak bisa naik tangga, kami berencana foto dental di Faviliun Khusus RSGM-P FKG UI, ternyata Mbak-mbak juru potretnya gak ada… gak bisa foto dental… cobaan lagi T.T, akhirnya bisa foto dental di Lab Pramita.
Model (+), foto dental (+), kondisi fisik pasien juga udah jauh lebih baik, dan saatnya kami….. DISKUSI LAGIIII!!!
Diskusi-nya ternyata tidak sekompleks yang dibayangkan lebih ditanya tentang teknis pengerjaan, urutan kerja, dan hal-hal yang harus diperhatikan pada masing-masing gigi..
Pasca diskusi, kami latian preparasi (LAGI) kali ini harus sesuai dengan urutan Bayu- Irfan – Nita – Uppa.. Karena males, kami pun nunjukkin hasil preparasi yang lama (dengan membuka hasil wax upnya : ini ide Prima), tapi karena gak lewat prosedur ACC per bagian, drg SV tidak mau nerima. Lalu latian preparasi di gips urutannya Bayu + Irfan dan Nita + Uppa. Setelah latian preparasi di gips di ACC lalu latian di gigi (berlangsung dengan lancar).
Perjuangan Preparasi di Pasien!!!
Akhirnya tiba saatnya untuk preparasi langsung di pasiennya. Ibu Magda akhirnya bawa cucunya dan mulailah perkenalan saya dengan Oryza. Karena Bayu harus GTP-an, akhirnya yang mulai pertama preparasi adalah Irfan.
Pertemuan 1 (21/06/11): Irfan preparasi, selesai.
Pertemuan 2 (23/06/11): Bayu preparasi, selesai. Nita preparasi: kurang finishing.
Pertemuan 3 (28/06/11): Uppa mulai preparasi, gak selesai (palatal blom sempet di preparasi) karena mati lampu. Akhirnya untuk gigi 21, pasien pulang tanpa dipasang MTS (Untungnya gak ngilu)
Pas mau didatengin untuk pertemuan ke-4, kami dapet kabar buruk kalau ibu Magda jatoh di kamar mandi, jadi harus di urut. Hari Jumat saya, Uppa dan Rendry jenguk ibu Magda di rumahnya. Alhamdulillah jatuh yang sekarang gak separah yang sebelumnya, jd Ibu Magda bilang kalau hari senin beliau bisa datang.
Pertemuan 4 (04/07/11): Uppa & Nita preparasi sampe selesai, Bayu & Irfan benerin preparasi… Lalu cetak rubber base!! Alhamdulillah 🙂
Selama preparasi gigi, kami harus menghadapi cobaan MTS:
Gak bisa minta akrilik putih, karena di Integ 2 MTS ‘harus’ dibuatin oleh Mas SG.. Sigh, padahal Uppa & Irfan kan berniat mau belajar buat MTS (Kalau saya udah berpengalaman buat MTS untuk bridge, Alhamdulillah, dari dodol banget sampe lumayan bisa).
pertemuan 1: Kami masih minta Mbak SP untuk minta akrilik putih, Saya & Uppa buatin MTS untuk Irfan & Bayu (MTS yang buat 12 bagus banget,, masterpiece)
Pertemuan 2: MTS Irfan lepas, dan MTS Bayu yang bagus itu diilangin. Karena udah males minta akrilik, akhirnya minta dibuatin MTS sama mbak SP untuk gigi 12, 11, dan 22.
Pertemuan 3: MTS Bayu patah, akhirnya buat MTS lagi ke Mas SG.
Pertemuan 4: MTS-nya kebuang ke tong sampah!!! Gara-gara Uppa naruh MTSnya di tutup tissue, lalu tanpa sadar ngebuang tissue ber-MTSnya!! Untungnya sampahnya belom banyak, jadi MTSnya ketemu lagi.. hahaha!!! MTS Uppa dibuat di Mas SG digabung sama MTSnya Irfan.
Perjuangan di Lab!!
Di hari yang sama dengan cetak rubber base, kami langsung kirim ke labnya (diba dental) untuk ngecor modelnya. Supaya hasil cor-annya bagus dan hari besoknya bisa tanem di artikulator.
Senin : kirim ke Diba Dental minta di cor
Selasa: pagi udah dapet hasil coran + udah dibasis pula. Siang mulai nanam di artikulator dengan galangan gigit yang hari senin sudah dicobakan ke pasien. Jam 2-an ketemu drg SV untuk di ACC, ternyata open T.T. Akhirnya saya, Bayu & Uppa nanem di artikulator lagi..
Rabu: Pagi: ACC hasil tanaman di hari sebelumnya, drg SV menyadari kalau gigi 13 dan 44 patah. akhirnya disuruh ngecor ulang model kerja lagi.
Coran pertama: porus di gigi 22
Coran kedua: ekstraksi gigi 12 dan 22
Coran ketiga: ekstraksi seluruh gigi!! Kayaknya ada yang coba buka model sebelum gips-nya setting.
Siang: lapor ke drg SV kegagalan mengecor rubber base dan minta izin untuk dicor di lab lagi. Untungnya Pak Amri lagi dateng, jd bisa langsung minta tolong
Kamis: Pagi: coran model kerja dateng + nanam di artikulator + ACC = boleh kirim ke lab untuk buat backing!!! Alhamdulillah… Siang: kasih model+artikulator ke lab, ternyata labnya minta cetakkan rubber base-nya lagi, jadi hari jumat mau dtg lagi ke FKG UI ngambil cetakkannya, jadi backing blom tentu bisa jadi hari senin T.T
Jumat: Kasih cetakkan rubber base…
Coba Backing!!
Dari 4 backing yang dipesan, 3 bisa masuk dan memiliki retensi dan adaptasi servikal yang baik, salah satu backing gak masuk (hanya bisa masuk sampai 1/3 servikal) yaitu punya saya!!! Huaaa,, giliran saya dapat cobaan… Lalu backing saya itu saya kembalikan ke lab, besoknya dikirim lagi ke saya.. Labnya ternyata cuma mengasah bagian dalamnya… Pas dicoba ke pasien, yak, ternyata OPEN sodara-sodara!!! Balikin lagi ke lab deh & minta redo.. Huaa… sayang tidak ada dokumentasinya,, sudah pusing saya,, huhu
Setelah dateng backing yang baru, ternyata bagus, retensi dan adaptasi servikalnya bagus,, senangnya.. 🙂
Sementasi sementara
Setelah crown-nya jadi, kami pun coba facing.. Alhamdulillah warna dan ukurannya cocok, walau awalnya agak keliatan aneh karena gigi C yang linguoversion.. Sayangnya sebelum disementasi sementara, masih ada yang harus di-adjust,, kecuali yang punya saya :)… Tapi ternyata saya gak boleh terlalu senang, karena beberapa jam setelah sementasi sementara crown punya saya lepas, besoknya ke rumah bu Magda deh sambil bawa freegenol + vaselin.. 🙂
Sementasi tetap
Lancaaar, cuma nunggu drg SV-nya aja yang saaaangat lamaaa….
Kontrol
Aman,, keluhan pasien hanya giginya yang terasa mengganjal hal ini dianggap wajar karena sebelumnya giginya banyak diastemanya,, dan dengan ini proyek FVC kami SELESAI… Alhamdulillah 🙂
TRIP: Berlibur ke Maluku Utara (a.k.a. Kersos) 2010 :D

Event ini sebenernya mau aku masukkin ke blogspot,cuma karena blog itu terlanjur memalukan, jd urung deh. Sayang kalau acara ini hilang di ingatan begitu saja (untuk buat post ini aja udah lumayan bekerja keras ni otak utk ingat2), akhirnya ku putuskan utk nge-post di sini. 😀 Continue reading TRIP: Berlibur ke Maluku Utara (a.k.a. Kersos) 2010 😀