LIFE: Pekerjaan Impian Setelah Dokter Gigi

Pada suatu hari salah satu grup Whatsapp yang kuikuti ngobrolin tentang dream job, saat itu aku bilang kalau aku udah mendapatkan pekerjaan impianku, dokter gigi. Pernyataanku itu lalu ditanggapi oleh member yang lain.

Nita if you aready get it, then find a new one. so your life is keep moving

– Agnes Marlita –

I can’t agree more

Menjadi dokter gigi sebenarnya bukan cita-citaku. Pas SMA aku bingung mau pilih jurusan kuliah apa. Ngeliat temen-temen banyak yang milih Teknik, aku pun berpikir kalau jurusan Teknik itu keren, akhirnya daftar PMDK di UNS Teknik Kimia dan gak diterima. Karena aku saat itu lagi tertarik tentang gizi, aku pun daftar Ilmu Gizi UGM, juga gak lolos tes. Akhirnya pas SPMB aku pilih FKG UI sebagai pilihan pertama dan Matematika Undip sebagai pilihan ke-dua karena terpaksa.

Flashback ke 10 tahun yang lalu…

Entah ada angin apa atau dapat inspirasi dari mana, tiba-tiba Mamaku memutuskan keputusan yang gak bisa diganggu gugat. Mamaku bilang kalau beliau gak mau biayain kuliahku kalau bukan di Fakultas Kedokteran, hiks. Saat itu aku bener-bener gak tertarik FK karena tanggung jawabnya yang berat (walau pas ko-as iri berats sama mahasiswa FK karena kok keliatannya lebih enak dan lebih gampang lulus tepat waktu). Sudah coba bernegosiasi supaya keputusannya berubah, gak ngaruh! Jadinya aku nangis aja semalaman, haha. Akhirnya Mamaku luluh dan ngasih penawaran baru: kalau gak mau jadi dokter, jadi dokter gigi aja. Lalu aku okein. 😀

Ke dokter gigi pada saat itu bukan hal yang asing bagiku karena dari SMP hingga SMA kalau lagi bosen sekolah aku milih bolos dan ke dokter gigi! Rasanya ada kepuasan tersendiri bisa lewatin gang menuju sekolah agak siang, di hari sekolah, pakai baju bebas, tanpa rasa bersalah. Pulang dari dokter gigi ya aku jalan-jalan ke Mall atau nonton di Bioskop. Awalnya ke dokter gigi memang karena butuh, makin lama untuk beresin masalah-masalah di gigiku, gak nunggu sakit gigi dulu. 🙂

Di awal-awal aku jadi Mahasiswa sebenarnya aku terkena beberapa kendala. Yang pertama kendala dalam memahami materi kuliah. Aku kurang jago dalam menghapal, nilai Biologiku pas SMA pun pas-pasan, nilainya sesuai Standar Kompetensi dan gak remedial aja udah senang. Nilaiku di semester awal, hhhhm, memalukan. 😦

Yang kedua, kendala dalam finansial. Fakultas Kedokteran Gigi bener-bener bukan jurusan kuliah murah! Okey uang kuliahku saat itu masih murah dengan uang pangkal 25 juta (aku dapat korting sehingga hanya butuh bayar 15 juta) dan uang kuliah per-semesternya hanya sekitar 1,6 juta. Tapiiiiii biaya untuk beli alat dan bahan praktikum, untuk beli buku, fotokopi, internet dan sebagainya, itu yang mahal! Sampai sekarang pun aku masih merasa alat dan bahan kedokteran gigi itu mahal, dan semakin mahal. Hiks.

Dua kendala itu gak bikin aku pengen berhenti dan pindah kuliah (saat itu aku bisa pilih STAN dan STIS), karena pasti ada jalan. Tentang memahami pelajaran, memang aku harus sabar dan pelan-pelan. Sampai sekarang pun untuk memahami pelajaran Kedokteran Klasik dan Thibbun Nabawi yang sedang aku ikuti ini juga butuh kesabaran, kalau buru-buru malah bingung. Tentang kendala finansial, ehem, Alhamdulillah bisa dapat beasiswa yang cukup banget. 😀

Setelah jadi mahasiswa agak lama dan sudah jadi dokter gigi, menurutku jadi dokter gigi banyak poin lebihnya dan aku gak kebayang mau ngapain kalau gak jadi dokter gigi. Sepertinya aku gak akan bisa tahan kerja kantoran. Bangun pagi lalu menghadapi macet, harus berada di tempat yang sama terus-terusan, jam istirahat dibatasi, hhhm.. jadi seperti sekolah gak sih? Dulu pas sekolah pengen cepet-cepet lulus, eh masa pas kerja harus menjalani hari-hari seperti masa sekolah. Kerja gak harus kantoran, bisa juga kerja di lapangan dan kerja di lapangan itu juga bukan hal yang menurutku cocok buatku. Aku lebih suka kerja dengan jadwal yang rutin, namun dengan jam kerja yang gak kaku. Jadi kuanggap aku telah mendapatkan my dream job.

Alasan kenapa jadi dokter gigi itu asik!

  • Dokter gigi adalah profesi yang cocok banget bagi para wanita. Mungkin ini sebabnya FKG bisa juga berarti Fakultas Kebanyakan Gadis. Hhhm, tapi alasannya bukan itu. Jadi dokter gigi itu waktu kerjanya bisa lebih fleksibel, bisa milih waktu praktek sesuai yang paling sesuai menurut kita. Alasan Mamaku hanya membolehkan dua anaknya kuliah entah di FK dan FKG salah satu alasannya adalah karena perempuan.
  • Kerja dokter gigi itu gak ngebosenin. Aku suka tanya sama yang dokter umum, gak pada bosen apa kebanyakan ngeresepin obat. Haha, sedangkan dokter gigi (seharusnya) jarang meresepkan obat, tapi orang Indonesia aja yang dateng ke dokter gigi pas lagi sakit sehingga butuh obat dulu.
  • Ada kepuasan tersendiri saat pasien hilang rasa sakitnya. Prinsip kalau pasien datang ke dokter gigi adalah jika datang dalam keadaan sakit, pas keluar dari ruang praktek harus sudah lega atau minimal jadi mendingan rasa sakitnya. Sayangnya banyak pasien yang takut dilakukan tindakan pada saat sakit, jadinya ada yang lebih milih minum obat aja. Hiks.
  • Lebih bisa akrab sama pasien. Pekerjaan dokter gigi sering butuh waktu lama dan supaya pasien nyaman pasien harus diajak ngobrol hal-hal lain selain ngomongin penyakitnya. Pasien pun gak jarang jadi teman di dunia nyata (atau pun maya).
  • Banyak dapet upeti. Hahaha. Aku kalau praktek suka dititipin upeti sama pasien seperti es krim, buah-buahan, martabak, sampai pernah juga dapet kenang-kenangan stiker artis Korea!

Balik lagi ke topik Dream Job..

Salah satu hal yang bisa membuat orang merasa bahagia adalah saat orang tersebut merasakan ada perkembangan dalam dirinya. Membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain adalah pembunuh kebahagiaan dan itu gak adil. Yang lebih adil adalah dengan membandingkan diri kita yang sekarang dengan yang dulu. Itulah sebabnya kita harus melakukan self-improvement.

Setelah jadi dokter gigi, habis ini mau apa?

Aku mau jadi Ibu Rumah Tangga Multitalenta.

Hidup bukan untuk masa sekarang aja tapi juga untuk masa depan. Masa depan yang depaaaaaan banget. Yang kita akan selamanya di sana. Sebelum mencapai ke masa depan itu, kita akan dimintai pertanggungjawaban, untuk para Muslimah, yang akan dimintai pertanggungjawaban adalah di sisi yang ‘itu’, mencari uang tidak boleh menjadi prioritasku jika aku sudah menikah kelak. Bukannya mau membandingkan working mother dan stay at home mother, tapi aku tau kapasitasku, aku gak sekece itu. Hehehe..

Multitalenta?

Aku sudah punya kemampuan sebagai dokter gigi, nantinya pun aku masih ingin bisa praktek satu atau dua hari saja dalam seminggu, bisa praktek di rumah akan lebih baik. Aku punya blog yang semoga bisa berkembang dan eksis di dunia maya. Aku mulai belajar tentang pengobatan klasik dan thibbun nabawi, jika lolos standar kompetensinya bisa juga praktek di bidang ini, nggak pun gak apa-apa karena yang dipelajari adalah bagaimana cara menjaga kesehatan dan mengobati penyakit, dipraktekkan dalam keluarga sendiri insya Allah akan memadai. Dan hey, aku kan juga bisa berbagi ilmu tentang pengobatan klasik dan Thibbun Nabawi via blog atau lewat buku mungkin? Hhhhm, nulis buku juga hal yang menarik. 🙂

Kalau teman-teman pekerjaan impiannya apa? Sudah tercapai?

Yang berhijab bisa jawab pertanyaan ini dalam sebuah post untuk ikutan challenge IHB bulan Maret ini yang temanya Inspirasi Profesi. 🙂

P.s. Ini rekor post terpanjangku.. Lebih dari 1000 kata!
P.p.s. Cita-citanya jadi Ibu Rumah Tangga, tapi belum ada calonnya. #kode.
P.p.p.s. Post ini juga sengaja tanpa gambar, pada bisa konsen baca sampai akhir? 😀

Advertisement

70 thoughts on “LIFE: Pekerjaan Impian Setelah Dokter Gigi

  1. mbak, tulisan mbak ini sangat bagus karna membuka pengetahuan saya tentang dokter gigi.
    mbak, saya skrg masih kelas XI SMA. saya disarankan orangtua untuk ambil kesehatan aja karna saya perempuan satusatunya. yg ingin saya tanyakan, dimasa mendatang apakah semua dokter gigi bisa mendapatkan pekerjaan di rumah sakit dan boleh membuka prakteknya mbak? dan apakaah dokter gigi merupakan profesi yg tepat untuk perempuan muslimah yg juga memegang peran penting di keluarganya?

    1. Menurutku drg profesi yang cocok banget untuk perempuan, makanya FKG = Fakultas Kebanyakan Gadis..
      kalau jadi drg, waktu kerjanya bisa fleksibel gak terikat jam kantor, buka praktek di rumah pun bisa.. lapangan pekerjaan juga masih sangat banyak karena jumlah lulusan drg dibanding masyarakat masih kecil banget.. 😀

  2. Assalaamualaikum Dokter 🙂
    ngomong2 saya sdh berada d kls XII dan tdk lama lg sy akan lulus#Aamiin Yaa Allah.Dan berniat untuk lanjut menjdi Dokter gigi#AamiinAamiinAamiin.Apa benar klw jd Dokter gigi itu tdk sulit????lama kuliah smpai berapa tahun??materi kuliahannya tdk sulit2 amat kan?? hihi kasih solusinya dong dokter!hal ap yg hrus sy persiapkn mulai skrng, untuk lulus tes dan akhirnya mnjdi dokter gigi??.Sekian Wasalaamualaikum Dokter :):)

    1. Waalaikumsalam Nur Asmi…
      Untuk jadi mahasiswa FKG gak sulit: tinggal belajar, ikut ujian, dan tunggu pengumuman.
      Di UI idealnya kuliah s1 3,5 tahun dan profesi 1,5 tahun.
      Sulit atau tidak itu relatif..
      Di FKG yang paling penting dipersiapkan itu mental.. Karena banyak banget tantangannya.. Kalau pengen yang serba mudah, jangan pilih kedokteran gigi.. 🙂

  3. Mbaq…sya mau tanya,kalau ingin kuliah masuk Fkg, untuk test bagi calon mahasiswa fkg apa ada pemeriksaan gigi terdahulu yang dilakukan pihak universitas?

  4. Kak aku skrg kls 3 SMA, tahun depan udah lulus rencananya sih mau ambil dokter gigi tapi masih ragu-ragu soalnya nilai-nilaiku pas-pasan banget terus katanya kalau mau jadi dokter gigi, giginya itu harus lengkap dan tdk boleh rusak ya? kasih saran dan motivasi kak ^_^

  5. Waaah mb nita, suka deh ma tulisan ini. Aq jg dokter gigi. Tp kerjanya blm ngepas gt. Pindah sana sini. Sempet resign jg dr PTT krn hamil. Skrg anak dah lair, pgn cepet balik lg praktek. Tp kaku semua tangannya…..
    Hohoho..

  6. Aku juga mau jadi ibu rumah tangga, Mbak Nit. Toss! 😀

    Asik yah jadi dokter gigi. Temen ku ada yang kuliah di FKG, dan pas ketemuan persis kayak yang Mbak bilang dulu, merhatiin gigi mulu! Hih!

  7. Jadi semngat lagi nih hari ini buat ngerjain tugas kuliah 🙂 , semoga bisa tercapai drem jobnya yang lain Nit

  8. aku ini kudu ke drg tiap 3 bln skali u kontrol, dokterny saranin 3 bulan, bukan 6 bulan krn gigiku.dah ga bgs. tp aku kdg bandel.. konsul bs lebih dari 3 bulan hahaha.. bahkan kdg lbh dari 6 bln.. bandel.bandel hahaha.. btw.. aku suka kagum sm wanita2 pny visi misi kyk nita ini.. semoga impian berikutnya tercapai.. jadi ibu yg multitalenta itu jg impian aku.. skrg udh jadi ibu.. untuk multitalenta di bidang lainnya lagi dipelajari, semoga kita bs mencapai cita kita yaa.. aamiin

    1. sy bidan tp sy msh blm puas..masih pgn kul lg d fkg ap fk gt.. trs klo.usia sy yg udah 27th masih bisa g ya…hehe

  9. iya betul nit walau nanti kesampaian punya job impian tetap praktek ya dokter giginya, bisa buat anak atau keluarga kan

  10. Semangat dalam perjuangan mencapai dream job Mbak! Semoga bisa terkabul :amin.
    Buat mencapai segala sesuatu memanglah tidak mudah, ya. Hehe. Ada saja pelajaran dari setiap postingan yang saya baca. Terima kasih :)).

    1. Iyaa.. masih jarang yang bahas, kebanyakan artikel hanya dari hasil googling.. Tapi oh tapi, ilmuku belum cukup.. 😦

  11. konsen baca kok, mbak.. wkwkwkw
    btw waktu aku ke RSGM (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) Unair Surabaya, aku selalu bertanya-tanya, “ini mahasiswa FKG kok 80% cewek? trus yang 10% cowoknya melambai. 10% sisanya bru cowok benern. kenapa ya?” ternyata mbak nita jawab sendiri bahwa FKG = Fakultas Kebanyakan Gadis XD

    aku bingung ttg tantangan IHB tapi yah.. masih ada waktu hahaha

    1. Hahaa.. melambai,, awalnya emang ada beberapa yang jd agak2 wanita, tp klo temen di angkatanku endingnya pada keluar macho-nya semua.. 😀

  12. Pkous banget kok Nit bacanya. Fokus yang ini: p.s. Cita-citanya jadi Ibu Rumah Tangga, tapi belum ada calonnya. #kode.
    Hehehe.
    Memang challengenya long form ya?

    1. Challenge-nya gak hrs longform,, cm tim yg lain kok buatnya pd niat2,, aku jd ikutan niat.. Temanya jg dulu aku yg idein,, jd emang mw niat share yg ini..

  13. Ah ya, aku suka envy sama yg kerjaannya bisa di rumah, semacam dentist ini hahaha Saya setuju banget, pertanggungjawaban di sisi “itu” lebih penting karena yg ngasih amanah Alloh langsung. Eh, kita sejalan gak sih “itu” nya? 😀

  14. Dokter gigi di tempatku penuh melulu pasiennya, sampe lewat jadwal praktek. Apa gak capek? wkwkwkw… teruskan, mbak! Apa pun pekerjaannya asal halal dan bermanfaat bagi orang banyak.

  15. Selalu suka baca tentang orang-orang yang passionate sama pekerjaan dan karir yang mereka pilih ❤ sukses terus untuk perdokteran gigi dan ibu rumah tangga multitalenta-nya! Saya cita-citanya jadi ibu, trus jadi pengusaha, trus jadi penulis, trus bikin komik, trus keliling dunia, trus.. banyak maunya hahaha 😀

  16. Biarpun nggak pakai gambar, aku tetap konsen bacanya sampai akhir karena bahasanya ngalir dan subjudul warna pink itu membuat tampilannya tidak monoton. Semoga pekerjaan impiannya tercapai pada waktu yang tepat, ya, Kak 🙂

  17. hello dokter gigi 🙂 aku pengguna jasa dokter gigi setia lhoo sejak kecelakaan waktu sd sampai sekarang (seharusnya :p). semoga makin kece dengan profesi as a dentist yaa. daan cepet nikah! 😀
    anyway, aku konsen kok baca sampe akhir 🙂

  18. terpaku dengan FKG: Fakultas Kebanyakan Gadis 😀
    *salah fokus, wkwkwkwkkwwk 😀

    nice post mb Nita,,, semoga tercapai cita-citanya 🙂
    saya belum sempat posting challenge IHB yang ini 😦

Comments are closed.