Pertama Kali Disetrap di Sekolah (Semoga Tidak Ada Lain Kali)

Kemarin Zoa (inisial nama si anak) telat sampai Sekolah. Hhhm, aslinya gak telat, tapi pas mau turun dari mobil aku ajak bercanda dulu jadinya pas sampai gerbang udah lewat dari jam 6.45.

Ternyata yang telat sampainya disetrap dulu di Lapangan dong!

Aku jadi merasa bersalah. ☹

Continue reading Pertama Kali Disetrap di Sekolah (Semoga Tidak Ada Lain Kali)

Kembali ke Sekolah

Setelah lulus kuliah aku beberapa kali galau mau lanjut sekolah lagi apa nggak.. Eeeh, sekarang kayak dipaksa balik ke Sekolah. Literally ke Sekolah (bukan Kuliah). Tapi Alhamdulillah jadi belajar Bahasa Arab, Insyaa Allah bermanfaat.

Semangat!

Ps. Besok si anak ada tes Bahasa Arab, aku yang deg-degan. 😅😅😅

Kembali Bertransisi – Mulai Sekolah Luring!

Sadar akan mengalami perubahan hidup yang sangat drastis, aku memberikan waktu untuk diriku sendiri untuk beradaptasi yaitu selama 3 bulan. Pas menyelesaikan bulan ke-3, aku sempat merasa lega karena akhirnya bisa dapat ritme yang nyaman. Well, ternyata masih harus penyesuaian lagi karena ada transisi baru:

Awal September ini anak-anak mulai sekolah luring!

Continue reading Kembali Bertransisi – Mulai Sekolah Luring!

Berseberangan Dengan Prinsip Childfree

Beberapa kali aku denger cerita beberapa temanku yang memutuskan untuk menikah tanpa memiliki anak, aku netral saja tentang itu karena itu hidup mereka dan mereka pasti punya banyak pertimbangan hingga sampai kepada keputusan itu. Cerita itu aku anggap sebagai pengetahuan, “Oh ternyata ada ya pasangan yang bersepakat untuk tidak memiliki anak”. Awalnya memang terasa aneh, tapi makin lama terasa lumrah-lumrah saja.

Lalu akhir-akhir ini isi Instagramku jadi banyak banget yang bahas tentang childfree, tentu saja mayoritas kontra dengan itu. Pikirku pasti lagi ada orang yang berpengaruh yang memutuskan untuk childfree nih. Oh, ternyata Gita Savitri influencer yang dimaksud, ya sudah fantas kenapa responnya bisa jadi begitu..

Continue reading Berseberangan Dengan Prinsip Childfree

REVIEW: Finding Dory

Pada tahun 2003, Finding Nemo tayang di Layar Lebar dan merebut perhatian para penonton, mendapat banyak pujian, masuk Box Office, dan menghasilkan 936,7 juta dolar USD. Filmnya lucu, karakternya lucu, dan menurutku juga punya nilai-nilai yang baik, khususnya dalam hal parenting.

Walaupun film ini menceritakan tentang Marlin (Clown fish, ayahnya Nemo) yang sedang mencari Nemo, yang membuat film ini menarik dan penuh dengan keseruan adalah Dory (Regal Blue Tang Fish) yang mempunyai short-term memory lost. Akhirnya di 2016 ini muncullah sequel dari Finding Nemo, Finding Dory, yang spesial menceritakan tentang Dory. Senang!

Continue reading REVIEW: Finding Dory

PARENTING: Yes or No Question

image

Kalau mengerjakan pasien anak, ada tipe pertanyaan yang biasanya dihindari yaitu tipe “Yes or No Question”. Terpaksa banget deh kalau sampai nanya, “Masih mau lanjut perawatan apa nggak?”, “Mau disuntik apa nggak?”, “Mau dicabut apa nggak?”, yang kalau dijawab “nggak” sama anaknya, operator sudah tidak bisa berkutik…
Continue reading PARENTING: Yes or No Question