HEALTH: Curhatan Dokter Gigi

image

Mari kita bahas yang agak serius.. 😉

Sebagai orang yang bekerja di bidang kesehatan, saya bingung tentang apa yang terjadi saat ini. Di jaman sekarang sangat mudah mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumah Sakit dan Klinik hanya terpisah beberapa meter antara satu sama lain, sudah begitu masih saja penuh semua. Bidang kesehatan juga katanya makin maju, tapi kenapa masih banyak yang sakit?

Anak-anak dari kecil sudah gampang sakit, sudah tua sakit terus-terusan. Pasien datang dalam keadaan sakit lalu berobat, dapat obat sembuh sebentar, beberapa saat kemudian datang lagi dalam keadaan sakit, begitu seterusnya. Belum lagi banyak penyakit yang setelah diobati malah timbul konsekuensi lain dari pengobatannya itu.

Kebanyakan tindakan pengobatan hanya mengobati gejalanya bukan penanganan penyebab*. Obat-obatan pada dasarnya racun, dia bisa dianggap sebagai obat hanya jika efek racunnya lebih kecil dibandingkan efek obatnya (manfaat lebih besar daripada efek samping). Setelah obat melakukan tugasnya dalam mengatasi gejala penyakit, tindakan pencegahan terulangnya penyakit harus dilakukan.

Pencegahan terjadinya penyakit dan terulangnya penyakit merupakan pengobatan yang sebenarnya. Tapi tidak semuanya paham. Gagal paham ini salah siapa?

Salah Petugas Kesehatan?

Yang paling paham mengenai cara pencegahan penyakit seharusnya adalah pemberi pelayanan kesehatan. Sayangnya kebanyakan berfokus pada pengobatan bukannya promosi kesehatan atau sudah melakukan promosi kesehatan tapi kurang efektif.

Salah Pasien?

Sekarang ini pasien juga banyak yang orientasinya pengobatan. Pengennya serba praktis, jika sakit lalu makan obat dan dianggapnya masalah tuntas. Adanya asuransi juga memberikan efek psikologis tersendiri. Orang yang punya asuransi berkecenderungan untuk ‘siap sakit’ karena mereka merasa aman kalau sakit sudah punya ‘jaminan’. Kayaknya ikut asuransi tapi gak pernah sakit itu rugi. Hehehe. Menurutku punya asuransi tapi tetap merasakan sakit itu yang rugi. Udah bayar setiap bulan tapi masih sakit aja itu buang-buang uang, ya kan?

Post ini lahir dari kebingungan saya. Sebagai dokter gigi harusnya saya berdoa banyak pasien atau sedikit pasien? Hahaha,, banyak aja deh tapi pasien dateng bukan karena sakit melainkan cuma untuk scalling-scalling cantik (tapi gak ada karang giginya) dan jajanin dokter giginya supaya makin cantik.. 😀

*Pemberian antibiotik, antivirus, dan antifungal di bidang kedokteran dianggap sebagai penanganan penyebab, tapi bakteri, virus dan jamur selalu ada. Mereka mampu menyebabkan penyakit atau tidak tergantung daya tahan tubuh, nah pasien bertugas untuk menjaga daya tahan tubuhnya tetap oke.

Advertisement

19 thoughts on “HEALTH: Curhatan Dokter Gigi

    1. Hahaha… Iyaaa.. Eh tapi scallingin pasien yg karang giginya dikit juga susah bok.. Soalnya harus teliti, lebih banyak ngandelin taktil drpd visual

  1. Punya pengalaman kerja 6 tahun di perusahaan farmasi, semakin tahu bahwa obat itu racun banget. Apalagi aku dulu pegang obat flu batuk pilek. Bumerang ya, musti jualan supaya capai target, tapi kasihan juga ngejejelin masyarakat dengan racun. Akhirnya diambil jalan tengah, setiap training spg atau turun ke lapangan, aku selalu bilang untuk selalu kasih edukasi ke konsumen “jaga kesehatan dengan memperbanyak makan sayur, buah, olahraga, minum air putih sesuai nilai minimal, berpikir positif. Kalau flu datang : istirahat maksimal, perbanyak konsumsi buah dan sayur bervitamin C, banyak minum air putih. Itu saja” trus selalu ada pertanyaan “trus obat flu gimana jualannya bu?” Hahaha bumerang. Banyak permainan juga antara dokter dan detailer, makanya kebanyakan dokter di Indonesia gampang banget kasih resep *ini rahasia umum kayaknya ya.
    Di Belanda susah banget dapat obat Nit, apalagi antibiotik ya. Yang dijual bebas hanya vitamin. Obat2an ga ada yg dijual bebas dan harus resep dokter. Dan dokternya juga ga sembarang kasih obat. Jadi kalo misalkan pusing dan flu, jangan sampai minta obat ke dokter, yang ada diketawain dan disuruh pulang, suruh tidur hehe

    1. Hahaha.. Itu spg-nya jd galau deh..

      Iyaa.. Untungnya aku bukan dokter umum.. Klo di gigi, ngeresepin obat itu kalau memang butuh..

      Di Indonesia PR banget ya untuk edukasinya..

      1. Ya emang gitu.. yg punya asuransi ngerasa “ah.. ada yg mbayarin kok”.. ujung2nya ya gaya hidup dan pola makan sekenanya..

        Indonesian people nowadays

Comments are closed.