LIFE: Bahagia itu Tenang

20181025_094935-1024x768.jpg

Blog ini kalau ada post dalam kategori “LIFE” biasanya berisi tulisan yang suram dan kurang menyenangkan, tentang hidupku yang sempat berada di dalam labirin. Apa labirin itu? Lebih baik baca sendiri saja postku tentang ini. Hihi.

LIFE: Terjebak dalam Labirin

Di bulan Juli 2017 aku menyatakan sudah keluar dari labirin itu namun masih ada yang mengganjal, rasanya masih aja suram dan belum benar-benar lepas. Sekarang rasanya sudah beda banget aku bisa menyatakan kalau hidupku bahagiaaa. Benar-benar bahagia dan ada semangatnya. Vitalitas hidup yang pernah hilang menjadi muncul lagi. Alhamdulillah.

Apa sih yang akhirnya bisa bikin sebahagia ini?

Aku pun mempertanyakan itu kepada diriku. Rasanya hidupku biasa-biasa saja dan bagi kebanyakan orang: hidupku membosankan. Rutinitasku kebanyakan di rumah, keluar rumah hanya untuk praktek, kursus, dan membeli sesuatu. Ketemu atau kongkow sama teman jarang banget terjadi karena susah nyocokin jadwal, aku pun bukan tipe yang hobi travelling.

Kok aku bisa sebahagia ini dan gak iri sama hidup orang-orang di media sosial yang banyak melanglang buana dan hidupnya tampak menyenangkan.

By the way, senang itu belum tentu bahagia.

Bahagia itu lebih cocok ke kata tenang daripada senang.

Tenang itu berarti hal-hal yang kita butuhkan sudah terpenuhi baik secara fisik maupun psikis. Lebih dari itu ya bonus!

Secara fisik, yang kurasa sekarang hidupku ini enak banget, Alhamdulillah.

  1. Aku bisa leluasa makan. Kalaupun bingung mau makan apa, cuma bingung tentang memilih makanan bukan karena tidak ada uang untuk membeli makanan.
  2. Aku punya tempat tinggal yang nyaman, baik di rumah Bekasi maupun di rumah Cikarang, dua-duanya nyaman ditempati.
  3. Aku merasa berada di tempat yang aman. Tidak berada di daerah bencana atau daerah yang rawan konflik. Semoga Allah selalu melindungi tempatku beraktivitas. Aamiiin.

3 poin itu aja sebenarnya merupakan definisi berkecukupan, tapi Allah memberikan lebih dari itu. Alhamdulillah.

Lalu secara psikis: Pertolongan dari Allah adalah koentji. Banyak-banyaklah belajar (agama dan pengembangan diri) dan berkumpul dengan teman-teman yang baik. Aku bersyukur dengan orang-orang yang pernah kukenal karena darinya aku bisa belajar dan mendapatkan solusi.

Pertolongan Allah adalah koentji. Karena Allah-lah yang menentukan takdir tiap orang dan membuat kejadian yang satu dengan kejadian yang lain menjadi berhubungan.

Aku bersyukur banget bisa sebahagia ini.

Alhamdulillah. 🙂

Ps. Setelah menulis post ini, aku baca ulang post Kunci Kebahagiaan. Di post tersebut tercantum definisi bahagia yaitu tetap tenang dalam semua keadaan. Pas banget deh, bahagia itu memang tenang!

4 thoughts on “LIFE: Bahagia itu Tenang

Comments are closed.