EVENT: Premier Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Kemarin sudah review film-nya sekarang saatnya cerita tentang event-nya. Huha!

Di bulan November datanglah tawaran ke Indonesian Hijab Blogger (IHB) untuk jadi media partner film BTDLA dan kami bertanya-tanya apakah BTDLA itu, ooh, ternyata Bulan Terbelah di Langit Amerika. Dari kerjasama ini IHB bisa dapat 25 tiket nonton premier Bulan Terbelah di Langit Amerika. Yesss! Bisa kumpul-kumpul sama Hijab Bloggers lagi.

Pembagiannya 5 tiket untuk Tim IHB dan 20 tiket dibagikan ke member IHB yang informasinya disebar melalui blog, email, dan instagram. Alhamdulillah responnya bagus sampai melebihi kuota. Pfhiuh, lega deh target terpenuhi. 😀

Lalu tibalah di hari yang dinantikan…

Selasa, 15 Desember 2015.
Epicentrum XXI Kuningan
Jam 7 malam

Sedih deh, udah niat berangkat lebih cepat pas keluar tol kejebak macet gak gerak. Jam 18.45 baru sampai di Epiwalk, shalat dulu, sesampainya di Epicentrum XXI penonton sudah masuk bioskop. Hiks, gak bisa sapa-sapaan dulu sama temen-temen yang lain.

Sebelum film diputar, Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra sang penulis novel memberikan sambutan. Sambutannya apa? Tonton cuplikannya di video aja yaa.. 😀

Filmnya bagus banget dan wajib kalian tonton! Untuk review-nya bisa dibaca di postku sebelumnya.

Baca dong >> REVIEW: Bulan Terbelah di Langit Amerika

Setelah filmnya usai ada MC yang memperkenalkan para pemain dan pendukung film, sepatah kata dari Hanum, dan dilanjutkan foto bersama pemain dan pendukung film dengan tamu VIP.

Di acara premier film ada banyak artis dan tokoh penting, banyak yang mengincar foto bareng dengan mereka. Entah kenapa aku gak tertarik ngejar foto bareng artis. Aku ngeliatnya lebih asik kayak awak media, ngejar artis tapi bukan untuk foto bareng melainkan untuk wawancara dan bisa interaksi lebih jauh. #sksd 😀

Sekitar jam 10 malam aku pulang.. Lapar & capek, tapi hati senang!! 😍

---

[Bonus] 4 hal yang dapat dipelajari dari film Bulan Terbelah Di Langit Amerika.

SATU. Sama saja seperti perempuan pada umumnya, sosok Hanum itu juga dibumbui dengan D-R-A-M-A. Walau begitu, Hanum paham bahwa sebagai istri harus nurut sama suami dan Rangga juga memegang teguh kalau istri merupakan tanggung jawab suami. Yang menarik adalah cara Rangga menyikapi dramanya Hanum dan memprioritaskan mencari Hanum daripada mengejar Phillipus Brown, hhhm, tanggung jawab kepada Allah lebih penting lah yaa.

Dear Mbak Hanum dan Mas Rangga apakah aslinya kalian seperti itu juga?? *wink-wink 😉

DUA. Adanya pesan untuk umat Islam agar bangga dengan Islam. Salah satu yang menunjukkan kebanggaan kita adalah lewat penampilan, perempuan dengan hijabnya dan laki-laki jenggot dan pakaian sesuai sunnah. Selain itu bukti bangga dengan agama adalah dengan semangat mempelajarinya. Film ini beberapa kali nyentil aku yang kurang banget dalam meluangkan waktu untuk mempelajari Al-Quran.

TIGA. Berbagi itu bukannya mengurangi kebahagiaan tapi justru menambah kebahagiaan. 🙂

EMPAT. Walau film ini kesannya film Islami, menurutku isinya netral sehingga bisa juga ditonton oleh penganut agama yang lain. Sejak tragedi 9/11 memang banyak kesalahpahaman tentang Islam. Yup, di Islam ada jihad tapi untuk sampai harus berjihad ada prosesnya dan terorisme bukanlah cara untuk berjihad. Dalam terorisme, pelakunya membunuh dirinya sendiri (bunuh diri dalam Islam dilarang) dan membunuh orang dengan membabi buta (ini juga dilarang). Jadi terorisme itu bukanlah menjalani ajaran Islam dengan benar. 🙂

---

Ps. Foto Abimana untuk Mbak Joice 😀