Belanja Skincare Desember 2024

Sengaja buat postingan belanja bukan karena mau pamer barang belanjaan, namun supaya lebih mindful tentang apa yang dibelanjakan. Secara kuantitas skincare yang aku punya sekarang cukup memadai, yang harus dilakukan adalah konsisten pakainya, oleh karena itu sekarang aku gak punya alibi untuk asal beli produk kecantikan, harus punya alasan yang kuat untuk melakukan pembelian.

Continue reading Belanja Skincare Desember 2024

Event Wardah 8 Tahun Silam

Habis diingatkan kembali dan dibuatkan kolase oleh Google Photos. Kangen deh dengan teman-teman Blogger pada masa itu, sekarang sudah mencar-mencar. Event ini lumayan memorable karena tempatnya panas pol! Bayangkan berada di rooftop lalu hapus make-up dan dandan, habis itu foto-foto rasanya udah gak mood aja.

Lazy Bones Morning Skincare and Makeup

Menjadi bu Aga itu sulit sekali untuk manajemen waktu, sudah berusaha se-sat-set mungkin, tapi tetap saja ada yang harus dikorbankan. Tentu saja hal yang paling sering dikorbankan adalah perawatan diri sendiri a.k.a. self care.

Aku sudah gak bisa muluk-muluk untuk melakukan layaknya 10 steps skincare routine Saat masih single aja gak bisa karena mager, apalagi sekarang, hehehe. Jadi aku merumuskan skincare dan makeup terminimalis mungkin yang bisa kulakukan, yang penting kulit terproteksi dan gak jomplang sama tampilan teman-teman di Kantor.

Continue reading Lazy Bones Morning Skincare and Makeup

Persiapan Bekerja bagi Ibu Menyusui

Memasuki minggu ke-tiga kembali bekerja sebagai ibu menyusui. Berbeda dengan kerja di saat aku single yang ‘cukup bawa badan’ doang, kerja di masa sekarang sebagai Ibu menyusui plus seorang abdi negara jauh lebih rempong. Banyak banget yang harus dipersiapkan yang kalau terlewat sedikit bikin kemrungsung.

Tapi sebelum memulai list-nya, aku mau rekap dulu apa yang terjadi di minggu pertama dan kedua.

Continue reading Persiapan Bekerja bagi Ibu Menyusui

Mission (Im)Possible?

How do you balance work and home life?

Untuk pertanyaan ini masih aku cari tau jawabannya, bagaimana menyeimbangkan kehidupan kerja dan di rumah.

Sebenarnya bisa sih menyeimbangkan kerja dan rumah, namun diri sendiri dikorbankan. Tidur kurang, makan terbengkalai, kebutuhan haha-hihi, curcol, scrolling-scrolling dihilangkan.

Jadi seharusnya yang harus diseimbangkan ada tiga: work life, home life, dan self care.

Post ini agak mirip dengan: Career or Family?

An Early Bird or a Night Owl?

Daily writing prompt
Are you more of a night or morning person?

Jawabannya simple…

Sebelum menikah: Aku night owl buaanget. Milih kerja praktek juga yang sore hingga malam, jam 2 pagi bisa masih bangun dan chatting sama teman. Kalau harus berangkat pagi, syulitnyaaa, Astaghfirullah… Bangunnya tetep minimal Shubuh, tapi lelet siap-siapnya.

Setelah menikah: Aku berubah menjadi early bird karena mau gak mau harus menyiapkan kebutuhan kerja dan sekolah Suami dan Anak, aku pun kerja di Instansi yang harus masuk pagi. Aku bisa memulai tidur sehabis shalat Isya bareng suami dan anak, tapi juga bisa baru tidur tengah malam kalau masih ada yang harus dikerjakan (cuci-cuci atau lembur kerjaan).

Mana yang lebih nyaman?

Setelah menjalaninya sekitar 3 tahun, sekarang aku lebih nyaman menjadi morning person. Badan lebih enak karena gak ngerasain pagi-pagi keliyengan dan ngantuk, mood juga lebih enak. Kalau dulu sukanya menunda-nunda kalau harus berangkat pagi, sekarang malah inginnya berangkat pagi supaya jalanan masih segar, tidak ramai, dan urusan bisa cepat kelar.

Kalau kamu morning person atau night person?