Di tahun 2015 aku 2 kali menulis tentang merapikan isi otak, di tahun 2023 ini aku baru tau kalau proses yang aku lakukan itu termasuk dalam Personal Knowledge Management (PKM). Hehehe telat amat ya?
Apa itu PKM?
Dari Wikipedia, Personal Knowledge Management itu adalah:
“Personal Knowledge Management is a process of collecting information that a person uses to gather, classify, store, search, retrieve and share knowledge in their daily activities (Grundspenkis 2007) and the way in which these processes support work activities (Wright 2005)”
Kalau diartiin bebas seperti ini: PKM adalah proses mengumpulkan informasi yang seseorang lakukan di aktivitas hariannya untuk mengumpulkan, mengelompokkan, menyimpan, mencari, menelusur, dan berbagi pengetahuan, dan proses ini mendukung aktivitas kerjanya.
PKM yang dulu kulakukan..
Simple banget seperti ini: Input > Process > Output..

Perkakas dan aplikasi yang dulu kupakai:
- Pulpen dan Kertas.
- Aplikasi Notes:
- Evernote.
- Simplenote.
- Draft.
- Output: Blog.
Evernote sudah tidak pernah aku pakai lagi karena sudah seperti blackhole informasi, karena keunggulannya Evernote adalah Webclipper yang dengan mudahnya menyimpan isi web ke dalam Evernote, namun nampaknya aku terlalu sering pakainya akhirnya Evernote sudah tidak nyaman digunakan lagi, hehehe. Simplenote juga sudah tidak aku pakai lagi, karena ada tergusur dengan aplikasi notes lain yang aku pakai. Sedangkan Draft, aku jadi inget ada aplikasi Draft ini saat buka post di atas.
Dari 2015 hingga sekarang aku masih nyari rumusan supaya data dan pengetahuan yang aku dapatkan sehari-hari bisa tersimpan lebih rapi, efisien, mudah dicari, dan bisa menjadi alat bantu pengingatku di masa depan nanti (kemampuan memori manusia pasti akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia kan). Namun, baru setengah jalan saja sudah terasa manfaatnya yaitu kemudahan untuk mencari informasi atau berkas yang kita punya.
PKM versi Tiago Forte dan Nick Milo
Untuk alurnya sudah gak bisa sesederhana bagan di atas, karena prosesnya itu perlu dijabarkan lagi. Kalau menurut Tiago Forte, perumus Building A Second Brain, alurnya adalah CODE: capture, organizing, distill, dan express. Jadi prosesnya itu dijabarkan lagi menjadi organizing dan distill. Organizing-nya menggunakan sistem PARA yang merupakan kepanjangan dari Projects, Areas, Resources, dan Archive.
Selain Tiago Forte, kita juga bisa melihat bagaimana cara merapikan isi otak-nya Nick Milo yang punya konsep Linking Your Thinking pakai sistem ACCESS (Atlas, Calendar, Cards, Extras, Sources, Spaces). Sistemnya Nick Milo ini nampak lebih rumit karena aplikasi notes yang dipakai adalah Obsidian di mana selain ada folder juga ada link-link yang menghubungkan setiap notes-nya.
Versiku akan seperti apa ya??
PKM versi 2023
Sebelum masuk ke gambaran PKM versi 2023, aku mau bahas dulu kenapa kita butuh PKM ini.
Saat PKM-ku sebatas hanya menggunakan pulpen dan kertas, tujuanku adalah untuk merapikan isi otak. Rasanya segala sesuatu itu jadi enteng banget setelah dituliskan, setelah itu jadi lebih ingat, karena lebih ingat akhirnya ingat juga apa yang harusnya jadi prioritas dan apa yang harus dikerjakan sehingga secara otomatis hidup jadi lebih produktif.
Lalu muncul era digital. Awalnya yang membuat tertarik adalah: paperless (lebih ramah lingkungan), data yang bisa diakses dari mana saja (karena bisa disimpan di awan), praktis karena gak perlu bawa banyak berkas.
Di tahun 2023 ini aku ingin mendapatkan hasil kombinasi dari penggunaan pulpen dan kertas (analog) dan digital, ditambah bisa memecahkan masalah yang sering terjadi di tahun 2022-2023 ini yaitu: Sering tidak berhasil menyelesaikan suatu project!!
Prioritas hasil PKM 2023 adalah: PROJECT MANAGEMENT!

Aku masih belum dapat ramuan supaya aku bisa mengatur proyek-proyek yang aku kerjakan dan memastikan pekerjaanku tuntas semua. Seharusnya dimulai dari menilai penyebabnya dulu ya? Yang kupikir-pikir penyebabnya adalah:
- Perubahan hidup yang drastis.
- Tanggung jawab yang makin banyak. Di rumah harus merawat 2 anak dan di kantor ternyata jadi dokter gigi Puskesmas itu bukan seperti yang orang-orang bayangkan (selesai pasien langsung bisa pulang), masih ada tugas program, dokumen, dan sebagainya.
- Sering terdistraksi. Lagi buat dokumen eh lalu keingat anak di rumah makannya apa, lagu mengerjakan satu hal belum kelar, eh si bayi nangis, dll.
Kayaknya itu aja. Hehehe..
Lalu.. lalu.. PKM 2023 alias cara merapikan isi otakku versi 2023 seperti apa? Bisa dilihat di gambar di bawah ini yeah..

Yow.. Di sini aku tetap pakai analog (karena full gadget batrenya bisa habis dan anak gak bisa kalau liat bundanya megang HP mulu) dan aplikasi yang kupakai ada Journey (karena sudah rutin kuisi dari awal kehadirannya), Onenote (karena punya Microsoft pasti akan lebih panjang umur), Obsidian (karena file-nya dalam bentuk simple text dan bisa dibuka pakai aplikasi notepad dan disimpan secara lokal), dan Google Photos (karena bisa sync foto-foto dengan lancar antara IOS dan Android).
Nampaknya segitu aja bagaimana aku mengatur pengetahuan personalku.. Yang pasti akan ada update-an ke depannya karena teknologi dan pengetahuan berkembang terus, aku pun belum menemukan pemecahan masalah projects management-ku yang kacau balau.
Sampai jumpa di post berikutnya yang entah kapan hehehe..
Terima kasih sharingnya, biasanya kalo aku kukumpulin foto2 maupun screenshotan, kemudian kalo ada detail kecil yg dirasa penting kutulis di google keep, baru kalo semisal mau dishare di blog kutulis dulu draftnya di google docs 😁