Plus Minus Jadwal Posting Blog

Di bulan November lalu, aku menargetkan untuk post di blog ini setiap hari dan berhasil.. Hore!! Walau yaaa, di akhir-akhir udah mulai stuck, padahal pas di tanggal muda bisa nerbitin post setiap jam 9 pagi.

Saat mulai stuck, akhirnya jadi banyak post review film atau drama yang lagi ditonton dan naikin tulisan-tulisan yang sangat personal. Tulisan tentang review cenderung kurang peminatnya dan tulisan yang personal itu segmented banget (walau responnya lumayan baik).

Ah, aku mau nulis apa ya sebenarnya?

Hehe.. Ide awalnya sih membandingkan kelebihan jadwal posting blog yang pernah aku jalani.

Post A Day

Dari semua target, kalau aku menjadwalkan posting setiap hari dalam jangka waktu tertentu biasanya tingkat keberhasilannya tinggi. Untuk topik pasti ada aja yang bisa dibahas, kendalanya lebih cenderung waktu.

Satu post yang niat dan aku pikirin biasanya butuh waktu yang lama ditulisnya. Seringnya kalau waktu udah mepet aku asal bikin jadinya dan yang paling simple bahas review-review karena tinggal menuliskan pengalaman saja.

Kelebihan post a day: Kalau bisa rutin menerbitkan tulisan di waktu yang sama setiap harinya, views setiap harinya pasti semakin meningkat. Tapi kalau keluar dari jadwal akan datar lagi.

Kekurangan post a day: Setelah beberapa lama akan keteteran akhirnya tulisan jadi gak memuaskan (bagi diriku sendiri pun tidak puas).

Post Berjadwal Dengan Topik Yang ditentukan

Poin yang ini maksudnya kita buat jadwal misalnya akan posting hari senin, rabu, jumat. Masing-masing hari sudah ditentukan akan bahas topik apa. Misalnya senin tentang traveling, rabu tentang kuliner, dan jumat tentang buku. Aku menerapkan cara ini di tahun 2015 dan hasilnya: gak cocok untuk aku.

Pakai sistem ini aku malah jadi lebih cepat stuck daripada post a day. Alasannya jadi terkekang gitu. Hari ini harusnya jadwalnya tentang A, tapi aku gak mood nulis tentang itu. Ya sudah, sekalinya mangkir akan mangkir mulu akhirnya blog gak kesentuh.