Sehari-hari kita akan kenal orang baru dan tanpa sadar akan berusaha menilai mereka, dengan interaksi yang sekejap kita langsung bisa mencap mereka.
Pas masih mudah menilai orang secara sekilas, hidupku jadi gak asik karena jadi membatasi sebatas persepsiku terhadap mereka saja. Kita justru jadi gak bisa mengenal mereka secara utuh.
Suatu hari aku dengar kajian Ust. Nuzul Dzikri. Aku lupa sedang bahas apa, tapi di dalamnya ada kiat untuk mengenal orang lain, bagiku masuk akal dan dengan menerapkan hal itu karakter manusia jadi nampak menarik.
Yang harus diingat pertama adalah: Manusia itu bodoh dan dzhalim, tempatnya salah dan lupa. Jadi kalau kita mau cari kesalahan seseorang pasti gampang aja, mau nge-judge kayak apa juga bisa. Tapi Allah ngasih panduan, kalau ada yang berbuat kesalahan carilah udzur baginya.
Contoh: “Ih, kok dia judes banget”
Carilah udzur, mungkin capek, mungkin habis dapat kabar yang tak terduga, mungkin memang terbawa dari kebiasaan di lingkungannya, mungkin karena logat sukunya, mungkin dia canggung, mungkin dia malu.. mungkin.. mungkin…
Dari segala kemungkinan itu kalau kita udah kenal lama dan tau karakternya, pilihlah yang paling cocok. Tapi kalau belum begitu kenal, pilihlah kemungkinan yang paling positif dan menenangkan hati.
Kalau sudah positif thinking tapi kenyataannya tidak seperti itu? Ingatlah poin pertama: Manusia itu bodoh dan dzhalim, tempatnya salah dan lupa.
Lalu kita harus ingat juga kaidah ini: Seseorang dikatakan sebagai orang yang baik saat kebaikannya lebih banyak daripada kekurangannya. Jadi gak boleh tuh yang namanya karena nila setitik rusak susu sebelanga.
Apa pun perbuatan manusia, baik dan buruk, semua orang itu tujuannya sama: ingin bahagia. Tapi tidak semua orang itu tau caranya.
Paling gak aku tau satu kunci: Kunci bahagia adalah dengan mengingat Allah.
Dan yang tercantum dalam mindmap ini:

Mindmap di atas dirangkum dari buku “23 Kiat Hidup Bahagia” karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’adiy. Salah satu poinnya adalah mengharapkan pahala atas segala kebajikan yang kita perbuat, ikuti tips di post ini adalah kebajikan, lalu berbuah pahala, lalu berbahagiaa.. 🙂
Bahagia itu tetap tenang apa pun keadaannya.. Ya hidup selalu naik turun, kemarin rasanya segalanya berjalan lancar, bisa jadi hari ini mendebarkan. Aku tidak mengkhawatirkan diriku sendiri, karena aku tau kuncinya tetap bahagia apa pun keadaannya.
Terima kasih sudah mengingatkan, Nita. Betul banget manusia itu tempatnya salah dan lupa. Dan aku setuju banget bahwa kunci bahagia itu adalah selalu mengingat Tuhan dan bersyukur 🙂