ISLAM: Hidup tanpa musik, bisakah?

Pada suatu hari, aku dgrin kajian ttg musik & lagu (Yazid Jawas).. Awalnya aku pikir bakal sama aja dgn hal2 yg pnah aku baca (artikel mau pun buku…)

Yazid Jawas mengawali dgn musik & lagu adl masalah yg besar > aku pikir krn hukum aslinya haram, tp skrg malah dianggap halal. Tp tnyata dia ga bahas sebatas hukumnya aja, pembahasan dia jauh lbh dlm, aku ga mw bahas apa aja yg dia bahas krn banyak bgt (dr 4 file), tp dr yg banyak itu aku dpt 1 hal yg selama ini aku bingungin…

Bismillah.. Ini poin2nya aja..
– Liat QS Luqman 6-7.. ttg larangan lahwal hadits (Ibnu Mas’ud dgn nama Allah bersumpah bhw lahwal hadits yg dimaksud adl nyanyian ~ shahih)..
– Tnyata ayat ini mrpkan ayat makkiyah (turun sebelum hijrah) & biasanya karakteristik ayat makkiyah adl berisi tauhid, ancaman2, kata2nya singkat tp tegas (turunnya ayat ini seblum hijriah menunjukkan urgensi-nya).. Sesuatu yg bersifat hukum, larangan & perintah banyaknya di surat2 madaniyah…
– Kebiasaan org jahiliah : banyak bernyanyi & bermain musik.. Org yg bernyanyi: hatinya akan kotor shg nasehat/ibrah tdk akan bermanfaat.. kata Imam… (gak aku catat namany T.T) akhlak yg pertama kali ditegakkan adl benci kepada nyanyian & musik

IMO: Klo liat di jaman sekarang, banyak yg mengaku gak bs hidup tanpa musik & lagu… inilah yg membuat hati mrk tertutup (“Dan apabila dibacakan kpadanya ayat2 Kami, dia berpaling dgn menyombongkan diri seolah2 dia belum mendengarnya, seakan2 ada sumbatan di kedua telinganya… ” QS Luqman:7)

Setelah mndengarkan kajian ini, gw jd ngerti knp banyak manusia yg menolak ayat/hadits yg udah jelas krn di hati mereka sudah terisi lagu2 yang melalaikan & membuat tuli terhadap ayat2 AlQur’an… & jadi ngerti kenapa Yazid Jawas blg klo maraknya musik & lagu adl bahaya yg sangat besar…

3 thoughts on “ISLAM: Hidup tanpa musik, bisakah?

  1. heheee, iya mbak.. saya juga pernah mendapatkan artikel tersebut. Dari golongan tertentu memang mutlak ndak memperbolehkan musik. tapi di golongan itu juga ada perbedaan pendapat tentang pendapat musik menjadi “diperbolehkan” untuk kondisi hajatan nikah. Hehee…
    Saya juga pernah membaca tentang sangkalan Qs Luqman 6-7 yang dimaksudkan melalaikan adalah tentang musik. heheee
    saya jadi bingung sendiri, tapi dari saya. saya sudah mengurangi banyak tentang musik tersebut, walau tak mengharamkan. Memang kadang musik itu melenakan.

    1. Awalnya saya syok denger bahwa aslinya musik itu haram,, tapi abis itu saya belajar-belajar, dari kajian, buku, artikel di internet, dsb. Dan saya mengikuti pendapat yang terkuat. Awalnya memang berat mau melawan hawa nafsu apa nggak, tapi kayaknya lebih selamat kalau saya menghindarkan diri dari musik.
      Orang yang kupingnya lebih akrab dengar musik biasanya uring-uringan klo denger murottal, aku gak mau seperti itu.
      Lalu saya biasakan hidup tanpa musik, dan ternyata bisa, justru saya malah suka uring-uringan kalau dengar musik.
      Walau saya sudah berprinsip demikian, saya gak maksain orang lain untuk ikutin prinsip saya, walau saya pengen punya suami yang kupingnya lebih akrab dengan AlQuran daripada musik.

Comments are closed.