
Adek sudah mulai MPASI, rencananya macam-macam mulai dari bikin kaldu, bikin stok bahan makanan, beli alat masak baru, dan sebagainya. Realisasinya: NOL besar!
Alibinya karena keterbatasan waktu dan energi. Untuk lebih rincinya gak usah kuceritakan di sini lah ya. Aku merasa bersalah karena gak bisa kasih MPASI yang ideal. Berharap ada keleluasaan untuk bisa fokus aksi mempersiapkan MPASI, tapi secara realistisnya juga gak mungkin.
Aku juga berharapnya hari Minggu bisa rehat, gak perlu ke mana-mana. Kumpul satu keluarga dimana Pak Suami gak perlu mikirin kerjaan karena sudah lembur di hari Sabtu dan Minggu minggu lalu. Secara realistisnya juga gak mungkin, bahkan jadwalnya Suami minggu ini juga lembur.
Tapi hal yang tadinya kuanggap tidak realistis ternyata bisa terwujud. Walau aku gak mempersiapkan MPASI, Adek bisa makan bubur lezat bergizi dan bervariasi tiga kali dalam sehari. Aku bisa tidak perlu ke luar rumah di hari Minggu, tanpa aktivitas yang banyak, bisa nempel kasur dalam waktu yang lama.
Hal ini bisa terwujud karena hari Jumat sore hingga Sabtu pagi Adek demam tinggi, pada saat Sabtu pagi kami ke IGD lalu cek darah. Leukosit Adek mencapai 32 ribu, mondok lah kita di Rumah Sakit.
Adek belum terdaftar di BPJS, Alhamdulillah hari ini bisa daftar BPJS, semoga bisa segera aktif.
Pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman ini adalah: hati-hati tentang apa yang kamu harapkan, karena mudah bagi Allah untuk mewujudkannya. Termasuk kesembuhan Adek, kuberharap besok Adek sembuh total, lepas infus, sehat seperti sedia kala, lalu bisa tumbuh kembang dengan optimal.
Aamiiiin…. 🙂
cepet sembuh dan sehat kembali untuk adek Mbak Nita
Lekas sembuh ya… Anaknya.. semoga sehat sehat
amiiin.. cepat sembuh untuk Adek ya mbak 🙂