Sama seperti yang lain, saat ini aku juga jadi banyak nonton youtube. Kalau aku list apa aja yang suka aku tonton, yang pertama tentu saja yang mengungkit gosip-gosip yang terbaru, tentang gadget, kokoreaan, kajian, dan yang berhubungan dengan stationery dan belajar.
Yang terakhir itu bikin aku pengen balik lagi ke masa sekolah atau kuliah. Dulu pas masa itu, stationery belum secakep sekarang, kalau pun ada harganya juga gak murah sedangkan uang jajan terbatas, dan belum ada gadget yang mumpuni (HP-ku aja gak sanggup untuk foto tulisan dari buku). Aku suka berandai-andai kalau pas kuliah itu udah ada Ipad dan Apple Pencil seperti sekarang, masa kuliahku bakal kece banget. Eits, tapi jangan ngayal dulu Ferguso… Misalnya pun ada, aku belum tentu bisa beli, yang ada malah cuma gigit jari ngeliat temen-temen pada punya.
Karena ingin balik lagi jadi pelajar atau mahasiswa, pertengahan tahun ini aku sempat cari-cari kuliah apa yang oke, udah sempet buat akun di UI juga, hahaha. Tapi lalu berubah pikiran mengingat itu akan mengganggu rencana hidup dan balik kuliah itu gak sekedar bisa mainan stationery aja, tapi bakal ada deadline yang pastinya tidak semenyenangkan itu.

Di bulan Oktober ini aku baru sadar, walaupun bukan pelajar ternyata apa yang kulakukan itu udah seperti pelajar. Saat ini ada 3 tempat belajar yang aku ikuti: Rumah Quran, HSI (Halaqah Silsilah Ilmiyyah), dan ABBA (Ayo Belajar Bahas Arab). Ketiganya ada jadwal belajar, mengerjakan tugas, dan ada ujiannya yang kalau gak dialokasikan waktu untuk itu bisa keteteran.
Di luar tiga hal itu, aku juga punya target belajar lainnya seperti belajar Tafsir Ibnu Katsir, Kitab Riyadush Shalihiin, Kitab Tadzkiratus Saami’ wal Mutakallim Fii Adabil ‘Alim Wal Muta’alim, Fiqih Pendidikan Anak, dan sebagainya. Yang karena waktu terbatas (kadang juga terdistraksi karena hal lain), suka kelupaan untuk dilanjutkan. Supaya gak kelewatan, harus dijadwalkan kan??
Pas sadar kalau mau belajar semua harus dijadwalkan, harus dibuat timeline dan kurikulumnya, beneran kayak pelajar kan? Lalu aku juga tersadar, kalau menuntut ilmu itu memang hingga akhir hayat, jadi kita harusnya punya mental sebagai pelajar hingga akhir hayat.
Kebetulan sekarang pandemi, yang pelajar atau mahasiswa (beneran) sekarang sekolah dan kuliahnya pada online semua, sama-sama aku juga belajarnya banyakan online. Hehehehe..
Oh iya, setelah mendeklarasikan diri sebagai pelajar, aku juga sebagai pembuat kurikulum juga bertugas untuk membuat tugas untuk diriku sendiri. Haha, salah satunya harus meluangkan waktu untuk menuliskan di blog (entah blog ini atau blog sehari-hari, supaya terekam bagaimana cara berpikirku dalam sebuah tulisan.
Yaa doakan istiqamah. 🙂
Halo salam kenal, sebagai orang tua yg pengalamannya masih seumur jagung ini setiap hari saya juga harus dan selalu belajar.. bahkan belajar hal yang sederhana dari kacamata anak kecil yang masih polos dan lugu.. mari kita senantiasa belajar..
Belajar tidak harus di ruang kelas. Saya pikir belajar bisa dimana saja. Apalagi sebenarnya sebagai manusia kita memang dikodratkan untuk terus belajar.
Cuma, di zaman sekarang mayoritas orang berpikir kalau belajar itu hanya bisa dilakukan di dalam kelas dan memiliki pengajar yang mentransfer iilmu. Padahal, kita sebenarnya bisa belajar dimana saja di universitas kehidupan karena setiap hari ilmu itu bersliweran dan tinggal kita berusaha untuk menangkapnya.
Sayangnya, memang tidak keren karena tidak ada gelar, tidak terlihat “belajar”, tidak ada pengajar.
Yes.. Aku senengnya skrg universitas di seluruh dunia pun ngasih course online gratis.. Senangnya hidup di masa ini..
Itulah kenapa ga ada kata terlambat untuk belajar ya mba :). Apapun yg kita pelajari itu sbnrnya msuk ke tahap belajar. Walopun udh ga tertarik belajar formal seperti kuliah S2, tapi aku msh seneng ambil webinar apalagi kalo temanya sesuai passionku. Dapet ilmu baru dari orang yg menjadi pakar. Mungkin ga sedetil kalo belajar formal, tp buatku udah cukup. Apalagi waktunya bisa fleksibel :).
Yesss.. Aku jg suka ikut course2.. Senangnya bs belajar lebih banyak topik di luar basic keilmuan kita..
ya memang kita jadi pelajar terus harus belajar sampai akhir hayat kita
Yoi Mbak..
Beberapa hari yg lalu aku pun mendeklarasikan diri sebagai pelajar seumur hidup; karena, sepanjang kita hidup kita pasti akan belajar sesuatu setiap harinya. Aku yakin itu. 🙂 Thanks for writing about this Nita 🙂
Sama-sama Messaaa… Semoga konsisten yess…