Aku tuh suka bingung kalau nonton tutorial selfie. Masa untuk selfie aja pakai diajarin sih, orang tinggal pakai kamera depan lalu pose-pose aja. Dan biasanya di akhir tutorial ada tentang milih-milih filter. Ah elah gitu aja butuh tutorial? Haha.
Salah satu poin yang diajarkan dalam tutorial selfie adalah memilih angle foto yang paling ciamik. Walau jarang majang foto diri, aku ini tetep suka selfie-selfie tapi yang kutau kadang aku nampak oke kadang kurang oke. Pas kemarin iseng selfie-selfie di Klinik aku baru ngeh sesuatu.
Mukaku kan asimetri, daguku agak condong ke sisi kiri ditambah mukaku yang tirus. Kalau aku foto menampakkan sisi kanan mukaku makin kelihatan asimetrinya, yang lebih aman kalau aku foto nunjukin sisi kiri. Hhhm, ternyata pemilihan angle beneran ngaruh ya?
Foto yang di atas ini hasil kreasinya assistant di Google photo. Aku suka seneng liat hasil buatannya Google Photo, lumayan banget gak perlu repot-repot editin foto. Kalau ada yang kuanggap oke tinggal kusimpan fotonya.
Selain kerajinan edit-edit foto, si Google Photo juga kerajinan bandingin foto dulu dan sekarang. Hehehe.
2015 vs 2018. Yang 2015 itu lagi praktek dan yang 2018 cuma mau ‘pindah rumah’ sehingga nyaris tanpa make-up (yang pasti gak pakai lipstik). Mukaku berubah, gaya kerudung juga berubah. Mana yang lebih cocok?
Ps. Jarang-jarang post foto selfie sebanyak ini. Hehe.
Bukan cuma angle dan sisi wajah terbaik sih. Pencahayaan juga penting. Yang tirus-tirus kurus bisa “terisi” di kamera bila diberi cahaya soft. Yang kanan bagus mba…
Waaah, aku baru baca artikel ini Kak, katanya tips selfie itu biar bagus dari sisi kiri
https://metro.co.uk/2017/04/18/the-most-flattering-selfie-angle-is-from-your-left-side-according-to-science-6581004/