BLOGZONE: Diary vs Blog

Terinspirasi dari postingan Menulis di Blog vs Buku Diary.. Saya jadi pengen melakukan hal yang sama dengan opini saya tentunya, saya nyontek poin-poinnya dan menambah poin-poin lainnya..

Cepatnya menulis
Diary ⇨ Lama & pegel… Apalagi kalau pulpennya keset…
Blog ⇨ Cepet!! Tapi kemeng juga klo kebanyakan ngetik, hehe… Ngetiknya cepet, tapi pas mau di-post kan dibaca-baca lagi & diedit-edit lagi, lalu diliat preview-nya.. Jadi lama deh..
Kesimpulan: Diary < Blog

Privacy
Diary ⇨ Bisa lebih bebas untuk curhat-curhat galau..
Blog ⇨ Kalau mau curhat galau harus mikir-mikir panjang kecuali kalau post itu emang buat di-privat & hanya beberapa orang yang boleh baca..
Kesimpulan: Diary >>> Blog

Kepraktisan
Diary ⇨ Biasanya diary ditaruh di rumah, jarang dibawa-bawa.. Jadi kalau mau curhat tiba-tiba gak bisa langsung nulis..
Blog ⇨ Bisa nulis dimana aja!! Pake hp bisa, pake laptop bisa, pake tablet pc juga bisa.. Asal punya, hehe..
Kesimpulan: Diary << Blog

Visualisasi
Diary ⇨ Supaya visualisasinya bagus, harus lebih niat untuk ngehias2, pake spidol atau pensil warna atau pake stiker & foto.. Mayoritas isi diary saya polos-polos aja, tapi kalau ada yang banyak hiasannya jadi lebih berkesan 🙂
Blog ⇨ Lebih mudah untuk ngehias-hias..
Kesimpulan: Diary < Blog

Biaya
Diary ⇨ Harus menyediakan uang 20-100 ribu (tergantung kelucuan & keunikan diary) untuk minimal 3 bulan. Dan bagi saya, ada keseruan tersendiri saat menentukan macam diary apa yang akan saya gunakan selanjutnya.
Blog ⇨ Walau gak nge-blog kayak hampir semua orang menyediakan biaya untuk internetan atau nyari internet gratisan dengan wi-fi.. Kecuali masih mengandalkan warnet, biaya untuk nge-blog bisa dibilang: free (gak termasuk kalo beli domain yah)
Kesimpulan: Diary = Blog

Keamanan
Diary ⇨ Harus pinter ngumpetin diary dari tangan-tangan usil, hehe ⇨ beresiko dibaca orang..
Blog ⇨ Mengandalkan penyedia layanan blog atau harus rutin mem-back-up ⇨ beresiko ilang kalau penyedia blog-nya tiba-tiba eror..
Kesimpulan: Diary = Blog (setiap cara punya resiko masing-masing)

Nilai Kenangan
Diary ⇨ Baca diary yang udah lama itu berkesan banget!!! Bisa dari tulisannya, ilustrasi-ilustrasi yang dibuat, doodle-doodle gagal, sampe tempelan tiket, undangan atau voucher bisa jadi sesuatu yang sangat memorable..
Blog ⇨ Mau dari jebot sampe nanti-nanti tampilannya sama aja.. Cukup memorable apalagi kalau berisi foto-foto yang berkesan. Keuntungannya, gampang di-search kalau pengen mengingat suatu moment.
Kesimpulan: Diary = Blog

Sharing Informasi
Diary ⇨ Diary bersama mungkin bisa..
Blog ⇨ Bisa sharing informasi bagi siapa saja yang membutuhkan..
Kesimpulan: Diary < Blog (mau gak mau)

Bagi saya yang sudah 9 tahun nulis diary (Sejak tahun 2002) dan hampir 2 tahun nge-blog (sejak februari 2010-kalau blog di blogspot diitung), blog & diary punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri sehingga daripada memilih salah satu mendingan meng-combine-nya.. Hehe..

Pakai diary untuk… Cerita keadaan sehari-hari, dari yang gak penting sampe yang penting, mencurahkan perasaan & galau-galau yang sifatnya rahasia & terlalu labil kalo ditulis di blog, mencatat to do list, bikin draft tulisan, nempel-nempelin tiket, kartu, dsb..

Pakai blog untuk… Sharing tulisan yang bertema & (belom tentu) layak untuk dibaca orang lain, sebagai visual diary, sebagai highlight dari pikiran & kegiatan sehari-hari saya, flashback ke masa lalu (via foto), untuk share gambar-gambar, quote dan cerita yang mengena di hati.

*Cheers*

<

p style=”text-align:center;”>Photobucket

One thought on “BLOGZONE: Diary vs Blog

Comments are closed.