Tak terasa cuti 3 bulan berakhir. Memang sih katanya bisa cuti sampai 6 bulan, namun untuk bulan ke-empat hingga ke-enam harus dalam kondisi khusus. Obsgyn-ku waktu itu bilangnya mau bantuin buat surat keterangannya, namun aku maunya 100% sehat supaya gak ada alasan untuk buat surat sakit, ya jadinya tidak ada alasan untuk memperpanjang cuti.
Preparasi…
Balik bekerja sebagai ibu ASI eksklusif, bawaannya tentu saja rempong. Alhamdulillah punya tempat kerja yang mendukung ibu menyusui. Aku gak perlu repot-repot untuk selalu bawa cooler bag setiap hari dan nenteng-nenteng ASI ke mana-mana. Hasil pumping bisa masuk kulkas dan bawa pulangnya sekalian pas sudah banyak (atau butuh, hehehe). Karena keleluasaan ini, jadinya bawa perlengkapan pumping-nya bisa langsung banyak dan nyetok di kantor.
Kenyataannya tidak sesuai dengan rencana preparasi, aku cuma bawa 2 mesin pompa portable, yang satu pakai kabel dan yang satu nyangkut di cup handsfree. Yang nyesek ternyata bajuku gak muat untuk menampung 2 cup handsfree jadinya cuma pakai satu-satu, lalu aku lupa bawa chargernya jadinya gak bisa pakai untuk pumping sesi siang. Untung masih punya pompa cadangan.
Buat besok yang pasti harus bawa charger, cooler box (biar bisa taruh fridge hack di ruangan, gak harus bolak-balik ke Kulkas di ruang Laktasi), botol tambahan (karena cuma pakai 1 itu kurang – walau aku pakai hanya untuk menakar), dan bawa lebih banyak semangat karena repot juga ya bun kerja sambil pumping (hari ini aku pumping sambil menambal dan mencabut gigi).
Hari pertama kerja..
Rasanya aneh, waktu berjalan terasa lambat. Sudah terbiasa di rumah yang harus berpindah-pindah urusan, ada waktu luang sedikit pasti ada aja yang ingin dikerjakan. Sudah di tempat kerja dan lewat waktunya istirahat, saatnya cari-cari pekerjaan yang berhubungan dengan kerjaan.
Sudah bulan November saja, banyak hal yang harus dikejar untuk dikerjakan.
Semangatss…
