Aku ini tipikal yang gak begitu mau mikirin derita apa yang akan terjadi di depan. Jadi pas hamil dan mau melahirkan, gak ada tuh bayang-bayangin sakitnya bakalan seperti apa, ya tinggal jalanin aja. Kalau sakitnya dalam batas toleransi ya Alhamdulillah, kalau di atas toleransi yaaaaaaa sabarin aja, kalau gak sabar ya keluhin aja, lalu bisa minum obat atau pasrah. In my opinion, sakit paska caesar itu mantabb, kalau dari level 1-10 aku bilang level 7 lah. Sakitnya memuncak pas dipaksa kontraksi (diteken perutnya sama Bidan biar darah nifasnya keluar), pas tiba-tiba batuk dan bersin, sakit juga pas dipaksa beraktivitas, tapi ya masa gak beraktivitas.
Salah satu aktivitas yang mau gak mau harus dijalanin adalah menyusui…
Masa-masa itu rasanya berat banget, perut masih sakit, harus dikuatin untuk membopong bayi atau bertahan pada posisi miring saat menyusui sambil tiduran, dan setiap hisapan bayi juga membuat perut kontraksi yang bikin makin syahdu rasanya. Bayi juga masih tahap belajar menyusui jadi selain akunya berjuang, bayi juga berjuang. Kalau diinget-inget lagi rasanya berat banget memang namun Alhamdulillah sudah terlewati.
Karena pengalaman itu aku jadi paham kenapa doa orang-orang paska melahirkan adalah semangat untuk mengASIhi. Hamil 9 bulan sudah terasa berat, melahirkan baik caesar atau normal ada perjuangannya masing-masing, saat memberikan ASI sebenarnya moodnya udah pengen bisa istirahat aja, tapi malah harus berjuang lebih konstan (bukan keras, karena sebenarnya gak berat tapi harus rutin dan dalam rentang waktu tertentu).
Sekarang bayiku udah 5,5 bulan, sudah masuk persiapan untuk bisa makan. Mengasihi sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari dan bukan hal yang memberatkan lagi tapi harus siap-siap memasuki perjuangan yang baru lagi MPASI. Awalnya pasti terasa berat, tapi makin lama habituasi, lalu bisa makan seperti orang dewasa.
Semangat!!